METRO SULTENG - Partai NasDem Sigi menyatakan komitmennya untuk selalu memberi kritik konstruktif kepada Pemkab Sigi. Kritik dari NasDem diharapkan menjadi kontrol dan penyeimbang.
Kritik NasDem Sigi akan disuarakan melalui Fraksi NasDem yang ada di DPRD. Apa saja kebijakan pembangunan Pemkab Sigi yang kurang bersentuhan dengan masyarakat, pastinya disuarakan NasDem.
"Kami bukan jadi oposisi. Bila ada informasi atau kebijakan yang kurang pro rakyat, atau tidak populis, kami beri masukan atau kritik ke pemkab,"ujar Ketua DPD NasDem Sigi, Ilyas Nawawi, saat memimpin kegiatan refleksi akhir tahun NasDem Sigi, Senin sore (26/12) di kantornya.
Baca Juga: Refleksi Akhir Tahun NasDem Sigi: Target Menang Semua Level dan Wajib 3D
Ilyas memastikan bahwa kritik yang akan disampaikan NasDem tidak tandensius. Apalagi pragmatis serta oportunis. Justru kritik dari NasDem sebagai bahan pembanding dan pencerah.
"Kritik beserta solusi. Pastinya ini yang kami sampaikan,"ujar mantan anggota DPRD Sigi periode 2014-2019 ini.
Senada dengan Ilyas, anggota DPRD Sigi dari Fraksi NasDem Endang Herdianti mengungkapkan, selama ini Fraksi NasDem selalu mengkritisi kebijakan Pemkab Sigi.
Terutama soal penanganan pasca bencana di Sigi. Menurut Endang, empat tahun setelah bencana berlalu, Sigi belum sepenuhnya pulih.
Sektor pertanian, air bersih, stimulan, dan infrastruktur, belum sesuai harapan masyarakat. Dimana-mana keluhan masih saja terdengar. Pemkab Sigi terkesan kurag fokus menangani pasca bencana.
Baca Juga: Aristan : NasDem Sulteng Bisa Seperti Jejak Real Madrid
"Irigasi gumbasa sampai sekarang belum berfungsi. Sudah empat tahun. Mestinya disiasati oleh pemkab dengan memperbanyak pembuatan sumur dalam. Agar petani bisa mengolah lagi sawahnya,"ujar Endang.
Wilayah-wilayah pertanian, termasuk kebun dan perikanan air tawar, harus dibuatkan sumur dalam. Pemkab punya data dan peta wilayah-wilayah tersebut. Sembari menunggu perbaikan irigasi gumbasa, sumur dalam menjadi alternatif sementara.
"Ini dibiarkan masyarakat menunggu. Padahal program pembuatan sumur dalam bisa menjadi solusi jangka pendek,"kata Endang.
Sekarang apa yang terjadi? Angka kemiskinan dan pengangguran bergerak naik. Pemkab malah membangun tugu dan sebagainya, yang sama sekali tak ada kaitannya dengan pasca bencana.
Baca Juga: Pawai Natal di Mori Utara Meriah, Ruben : Jangan Ugal-ugalan di Jalan