METRO SULTENG-Ketua DPRD Lumajang, Anang Akhmad Syaifuddin mendadak mundur dari jabatan usai videonya viral karena tak hafal teks Pancasila saat menemui massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kantor DPRD Lumajang, Jawa Timur, Rabu (7/9) lalu.
"Saya minta maaf ke seluruh masyarakat dan anggota DPRD dan Pemerintah Kabupaten Lumajang, atas insiden tidak hafalnya saya melafalkan Pancasila. Apapun keadaan saya, saya merasa itu tidak pantas dilakukan atau terjadi pada ketua DPRD di mana pun atau siapa pun itu," kata Anang, Senin (12/9).
Baca Juga: DPRD Sulteng Tandatangani Petisi Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM
Baca Juga: Keunggulan Motor Listrik Viar, Bisa Tempuh Jarak 120 km Sekali Cas 2 Baterainya
Baca Juga: Sengketa Lahan Masyarakat dengan PT ANA, Ridha Saleh: Sudah Ada 3 Poin Keputusan
Baca Juga: Intip Shinta, Motor Listrik Elvindo Dirancang untuk Perempuan Indonesia yang Seksi dan Imut!
Baca Juga: Geger di Bantaeng, Ditemukan Mayat Siswi SMA Diduga Dibunuh Dibantaran Sungai Biangloe
Menurut Anang tindakan mundur dari jabatan Ketua DPRD ini merupakan keputusan final yang diambil dari pikiran dan hati nuraninya sendiri.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPRD Lumajang itu juga menegaskan keputusan tersebut diambilnya tanpa ada intervensi dan tekanan dari pihak manapun.
Baginya orang tidak hafal Pancasila bukan orang yang salah. Namun hal itu sangat tidak pantas jika dialami oleh seorang Ketua DPRD. Bahkan oleh semua anggota DPRD seluruh Indonesia.
"Saya dengan hati yang sangat menyesal mengundurkan diri dari Ketua DPRD Kabupaten Lumajang. Ini untuk menjaga marwah DPRD Lumajang, untuk menjaga dan menjadikan pembelajaran siapa pun pemimpin di negeri ini," ujar Anang.***