METRO SULTENG-Kepala BNPT Komjen Boy Rafli mengatakan perlu adanya kewaspadaan jelang Pemilu 2024 mendatang.
Ia menilai ada dua bahaya yang perlu diwaspadai yaitu bahaya negative campaign hingga intoleran. Kedua hal itu disebut mirip dengan terorisme.
Baca Juga: Kapolri Makan Nasi Kotak Lesehan Ditengah Gladi Pengamanan KTT G20 di Bali
"Jangan sampai menggunakan ideologi kebencian, intoleran yang karakter itu mirip dengan karakter dari ideologi terorisme," ujarnya kepada wartawan, Minggu, (6/11/2022).
Tak hanya itu, Boy juga menyebut sikap intoleran dan kebencian bukanlah sebuah kepribadian bangsa Indonesia.
Baca Juga: Bawaslu Morut Sosialisasi Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2022
Sehingga, jelang pesta demokrasi mendatang harus dilakukan secara bermartabat dengan memberikan ruang yang bebas dari karakter kebencian.
"Berdemokrasi secara bermartabat. Dengan memberikan ruang kebebasan tetapi tidak membangun karakter-karakter kebencian. Atau negative campaign yang tentunya tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat kita," ucap dia.
Baca Juga: Spirit Sumpah Pemuda Harus Menjadi Tameng Untuk Melawan Gerakan Radikalisme Dan Terorisme
Sebagai bentuk antisipasi, Ketua BNPT itu mengatakan akan menggelar kegiatan antisipasi menjelang Pemilu 2024.
Kegiatan tersebut akan melibatkan seluruh unsur Partai Politik untuk mengikuti acara dengar pendapat atau sarahsehan.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Kasus Pembunuhan Brigadir J, Bharada E Akan Bertemu Dengan RR Dan KM Besok
"Kita nanti akan menggelar sebuah acara sarahsehan gitu ya. Melibatkan dari elemen partai politik. Kita akan ajak semua," pungkas Boy.
Laporan: (Sofyan/Metrosulteng)