Spirit Sumpah Pemuda Harus Menjadi Tameng Untuk Melawan Gerakan Radikalisme Dan Terorisme

photo author
- Jumat, 28 Oktober 2022 | 19:06 WIB
Sofyan (Doc)
Sofyan (Doc)

Oleh: Sofyan

Tepat 94 tahun silam pemuda mengikrarkan janji terhadap bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda. Sumpah ini dikumandangkan berdasarkan hasil Kongres Pemuda kedua di Jakarta selama dua hari, 27-28 Oktober 1928.

Sumpah Pemuda adalah mantra yang dianggap sebagai kristalisasi semangat Pemuda untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Upaya sadar inilah sebagai jalan dalam menyatukan persepsi bersama, bahwa bangsa yang majemuk ini bisa menyatu melalui perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.

Tak terlepas dari spirit semangat juang pemuda yang tercatat dalam Sejarah, bahwa tidak ada perubahan dan kemajuan sebuah bangsa tanpa peran dan sumbangsih pemuda. 

Soekarno mengidealkan hal itu melalui pidatonya yaitu "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia". Ungkapan ini menunjukkan harapan sebuah masa depan bangsa ada pada pundak para generasi muda.  

Namun, ikrar pemuda yang mengaku berbangsa satu, bertumpah darah, dan berbahasa satu, saat ini kini mendapat tantangan dari kelompok Radikalisme yang anti Pancasila dan NKRI.

Berbagai peristiwa tercatat tak sedikit yang menjadi korban akibat pengaruh dari pencucian otak paham Radikalisme tersebut. Gerakan ini menjadi ancaman kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena dianggap sebagai suatu ancaman yang berujung pada terpecah-belah kehidupan Masyarakat.

Tak henti-hentinya propaganda ini selalu dimainkan untuk merobohkan bangunan Ideologi sebuah Negara. Apalagi di era globalisasi saat ini, media sosial menjadi suatu tren konsumsi masyarakat yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Kontra narasi melalui jejaring media sosial menjadi senjata andalan kelompok Radikalisme saat ini, sebab hal itu dianggap sangat memudahkan mereka dalam mempresentasikan sebuah gagasan anti Pancasila.

Kalau dulu sumpah pemuda menjadi suatu landasan semangat pemuda dalam memerdekakan Indonesia. Maka sudah sepatutnya ikrar itu juga harus menjadi tameng di era sekarang.

Oleh karena itu, sumpah pemuda ini harus dimiliki secara sadar oleh pemuda bahwa perjuangan kemerdekaan bangsa ini bukan hanya diartikan sebagai tafsir belaka. Namun, harus dijaga dan di tumbuh kembangkan dari generasi ke generasi berikutnya agar jiwa Nasionalisme tetap terjaga kokoh.

Dengan melalui sebuah narasi yang dianggap sebagai keabadian, disinilah salah satu letak peran pemuda dalam menjaga Perdamaian. Dengan menyajikan sebuah kontra narasi damai dan kontra propaganda adalah sebuah cara untuk menandingi narasi radikalisme.

Selain itu, Pemuda juga harus mampu menciptakan sebuah virus perdamaian disetiap lini kehidupan masyarakat. Mulai dari kampanye media untuk menyadarkan masyarakat terkait konten berbau Radikalisme Terorisme, hingga pada aksi nyata dengan formula yang didasari atas kecintaan kepada NKRI, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.

Semangat kebangsaan harus tetap diwarnai dengan peran pemuda, karena pemuda memiliki pengaruh penting terhadap tatanan kehidupan sebuah bangsa di masa depan. Oleh sebab itulah, ikrar Sumpah Pemuda harus menjadi suatu spirit persatuan dalam melawan gerakan Radikalisme dan Terorisme.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X