METRO SULTENG - Anggota DPD-RI dari dapil Sulawesi Tengah, Dr Abdul Rachman Thaha SH, MH, kembali melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tengah. Kedatangannya kali ini dalam rangka reses.
Ada 3 kabupaten yang disambangi pria yang beken disapa ART ini. Yakni Kabupaten Morowali, Morowali Utara, dan Kabupaten Banggai.
Baca Juga: Anwar Hafid Gandeng ART Maju Pilgub Sulteng 2024?
Kepada media ini, ART menyampaikan bahwa dirinya baru bertemu masyarakat yang tersebar di 30 desa dari tiga kabupaten yang dikunjungi. Beragam aspirasi yang mereka sampaikan, tapi masalahnya sama setiap kabupaten.
"Saya terenyuh (terharu sekaligus sedih) mendengar apa yang mereka sampaikan. Karena kendala pembangunan yang dihadapi masyarakat saat ini adalah yang sangat mendasar," kata ART saat berbicara dengan media ini, Selasa (25/10/2022).
Seperti masalah di bidang pertanian. Bidang satu ini ujar ART, menjadi andal masyarakat Sulawesi Tengah dalam meningkatkan taraf ekonomi. Dan petani di Sulawesi Tengah sampai saat ini masih terkendala masalah irigasi, pupuk dan harga pupuk subsidi, hingga pemasaran hasil pertanian.
Baca Juga: Pansus DPD-RI Tuding Asuransi Jiwasraya dan IFG Life melakukan Pembangkanan
"Kasihan masyarakat kita yang ada di pedesaan dan pelosok. Bertani dan berkebun tapi kendalanya itu tadi,"prihatin mantan aktivis HMI ini.
Kunjungan resesnya kali ini, diharapkan tidak sampai membuat pemda setempat terusik. Karena dirinya sebagai wakil daerah dan masyarakat di Senayan, melaksanakan hak konstitusional dalam rangka reses. Ini juga fungsi dan keberadaan yang melekat pada dirinya.
"Semua saya ungkapkan ketika saya turun reses. Tidak ada yang saya tutupi. Agar menjadi PR kita bersama. Apa yang harus dilakukan pemda, apa porsi pusat," sebut ART.
Baca Juga: ART : Jika Kapolri Tak Mampu Benahi Internalnya, mohon Presiden Cari Pengganti
"Pemda setempat bersama provinsi, harus fokus dan serius mendorong potensi pertanian di Banggai dan Morowali. Kendala-kendala yang dihadapi petani ditangani, agar hasil panen mereka memadai. Jangan biarkan petani tersandera biaya produksi, tapi hasil panennya minim," kata ART mengingatkan.
"Sepulang reses, dua kabupaten ini saya beri catatan penting ke Kementerian Pertanian RI. Supaya Kementan melakukan intervensi demi menggenjot hasil produksi pertaniannya,"tutur pria kelahiran Kota Palu 17 September 1979 ini.
BBM SUBSIDI LANGKA