METRO SULTENG-Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo hari ini Rabu (24/8) untuk membahas mengenai kasus yang menyeret Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, otak pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat diwarnai beragam sindiran dari anggota DPR RI.
RPD yang disiarkan secara langsung sejumlah TV Nasional itu terlihat RDP turut dihadiri Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir yang menyinggung soal gaya hidup Polri.
Baca Juga: Rumah Mewah Rektor Unila Karomani Diobok-Obok KPK, Satu Koper dan Map Besar Diamankan
Baca Juga: Smelter Feronikel PT Antam di Halmahera Akan Kembali Dihidupkan Akhir Kuartal 1 2023
Kata Adies, perilaku dan gaya hidup Polri di tingkat bawah ini, kata dia, membuat indeks kepercayaan masyarakat terhadap Polri berkurang.
"Penurunan ini disebabkan oleh perilaku dan juga gaya hidup Polri di tingkat bawah,” ucapnya.
“Tetapi kalau kita lihat ke bawah pak, tingkat Dir, Kapolres sudah seperti raja-raja kecil di daerah. Terkadang kita anggota komisi 3 telfon saja tidak diangkat, WhatsApp tidak dibalas,” tambahnya.
"Perilaku-perilaku seperti ini sudah memperlihatkan bahwa barusan jadi Kapolres, Dir sudah susah sekali dihubungi, perilakunya sudah luar biasa seperti raja di daerah," ungkapnya
Adies juga sindir soal gaya hidup Polri yang bermewah-mewahan, dan hal itulah yang membuat masyarakat sulit percaya dengan Polri.
Baca Juga: Komisi 3 DPR RI Tanyai Kapolri Soal 'Kerajaan Sambo'
Baca Juga: Basir Ciyo Ungkap Cara Untad Cegah Suap Seleksi Mandiri Seperti di Unila, Apa Itu?
"Kemudian kita juga lihat gaya hidup mereka, uda mulai pakai cerutu, sudah mulai pakai wine, mobilnya juga sudah mewah-mewah, kita lihat juga perilaku istri-istrinya kita lihat pakai tas herves," jelasnya. Namun tentang tas herves ini di luruskan anggota yang lain bahwa bukan tas jenis herves tapi hermes.
Lanjut Adies, DPR RI tidak menghalang-halangi anggota Polisi didaerah punya mobil banyak, istrinya tas hermes diganti-ganti, tetapi gaya hidup ini tidak usah di uploud-uploud, diperlihatkan, sehingga membuat masyarakat nyinyir.***