Sejak PDIP mengangkat wong deso, Jokowi, dari Walikota Solo ke Balaikota Jakarta, kelompok relawan pun kembali menjamur. Kelompok relawan bergotong- royong mendorong PDIP mengusung Jokowi, Gubernur DKI Jakarta, yang masih bekerja seumur jagung untuk maju di Pilpres 2014.
Setelah PDIP memutuskan mengusung Jokowi sebagai capres, relawan mengklaim bahwa keputusan PDIP tersebut akibat tekanan relawan. Sehingga, setelah Jokowi memenangi Pilpres, para relawan pun diganjar kursi, dari staf ahli, deputi, hingga komisaris.
Baca Juga: Nenek 79 Tahun di Buol Sulteng, Dapat Hadiah Umrah dari Senator ART
Masuk 2019, fenomena relawan seperti jamur di musim hujan. Namun partisipasi publik semakin rendah, sebab Jokowi sudah dikepung para bandar sebagai tim pemenangan.
Relawan pun tidak lagi leluasa, karena Jokowi sendiri lebih memilih dikawal para pengusaha. Puncaknya, saat Jokowi menang, menteri dilantik, para relawan tidak banyak dapat kursi menteri.
Bahkan, capres lawan Jokowi, Prabowo yang justru jadi menteri. Lalu Projo mengancam akan bubarkan diri. Dan tidak butuh waktu lama, Budi Arie Setiadi pun langsung jadi wakil menteri.
Projo batal bubar, dan gerakan setia dan tegak lurus Jokowi pun dikumandangkan, dilanjutkan ide sesat dukung Jokowi tiga periode.
Manuver Projo terus berlanjut melalui musyawarah rakyat (musra). Kelompok relawan yang dimotori Projo dan Bara JP, menggelar pertemuan mewah di hotel dan gedung megah di berbagai kota.
Namun di luar perkiraan, sebelum musra usai, PDIP tiba- tiba umumkan Ganjar Pranowo sebagai Bacapres, Jumat (21/4/2023). Sukses 2014 tidak lagi mampu diulang kelompok relawan. Namun, relawan tidak mau kehilangan muka, musra akhirnya ditutup dengan rekomendasi tiga nama, yakni: Prabowo, Airlangga, dan Ganjar.
Baca Juga: QuietKat Memperkenalkan Sepeda Listrik Bergaya Rugged Dirtbike, Bernama Lynx, Keren dan Menantang
Kecolongan di Pemilu 2014, PDIP tidak mau lagi didikte relawan. PDIP pun kerja cepat dengan membentuk wadah berhimpun relawan Ganjar.
PDIP meniru KPU, melakukan verifikasi administrasi dan faktual berjenjang, terhadap para relawan. Akhirnya, para relawan Ganjar yang jumlahnya kini seribuan pun tertib, dikanalisasi agar tidak liar kesana kemari melakukan manuver politik.
Relawan Jokowi versi musra pun tetap tidak mau kalah, mereka terus bermanuver menyerupai gaya parpol. Merasa tidak mendapat ruang di kubu Ganjar, elit kelompok musra kini mulai mesra dengan Prabowo, Bacapres yang diklaim direstui Jokowi.
Semua upaya cari perhatian dilakukan, namun kubu PDIP sepertinya tidak ambil pusing. PDIP kini mengendalikan semua aktivitas politik Ganjar, di ibukota pun di daerah.
Meningkatkan Partisipasi Politik Rakyat