METRO SULTENG - Anggota DPD RI asal Sulawesi Tengah, Abdul Rachman Thaha (ART), tidak sependapat dengan langkah Polri membeli pesawat bekas. ART menyoroti kebijakan pembelian pesawat bekas jenis Boeing 737-800 NG dari Irlandia dengan registrasi P-7301 tersebut.
Menurut Polri, pesawat yang dibeli dengan anggaran Rp995 miliar atau hampir Rp1 triliun, merupakan kebutuhan mendesak bagi pimpinan Korps Bhayangkara.
Baca Juga: Gugatan Judicial Review UU Kejaksaan, ART: Ini Pesan Perlawanan dari Koruptor
"Kenapa saya sangat menyayangkan (beli pesawat bekas). Karena saat ini kondisi negara kita, masalah perekonomian kita, kan lagi terpuruk," tulis ART dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/7/2023).
ART menyatakan, jika alasan Polri sehingga membeli pesawat bekas untuk menghadapi pemilu hingga darurat bencana alam, itu kurang tepat.
"Itu alasan sangat klasik menurut saya," sebut anggota Komite I DPD RI yang membidangi politik, hukum dan keamanan.
Senator berjuluk anak guru mengaji ini menilai, bila pimpinan Polri butuh transportasi udara dalam rangka mobilisasi jelang tahun politik, bisa mengajukan pinjam pakai pesawat TNI untuk digunakan.
"Ada pesawat TNI yang bisa digunakan pinjam pakai untuk kepentingan menjalankan suatu kebijakan pemerintah," ujar ART.
Baca Juga: Viral Video Anak di Makassar Terlindas Truk saat Ditinggal di Atas Motor Parkir oleh Kakaknya
Bahkan kata ART, Polri juga punya pesawat jenis CN295 yang dibeli dari PT Dirgantara Indonesia.
"Polri kan ada pesawat CN295 kalau tidak salah. Jika saya salah tolong diluruskan. Ada juga pesawat komersial yang bisa digunakan para pimpinan Polri," sergah senator kelahiran Palu 17 September 1979 ini.
Olehnya, ART menilai tidak ada alasan mendesak bagi Polri sehingga membeli pesawat bekas semahal itu.
"Jadi, jika memakai alasan mendesak, apa yang membuat mendesak hari ini buat bangsa dan negara? Ini perlu kita pertanyakan. Apalagi yang dibeli pesawat bekas, tentunya ini sangat perlu asas kehatian-hatian karena persoalan kelayakan pesawat," tuturnya mengingatkan.
Ia mengaku tidak habis pikir dengan langkah Polri untuk membeli pesawat bekas menjelang pesta demokrasi yang butuh biaya besar.
Baca Juga: Survei Indikator: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat Jadi 76,4 Persen