METRO SULTENG - Nama Ketua DPD I Partai Golkar Sulteng, H.M Arus Abdul Karim, masih diinginkan untuk memimpin lagi Partai Golkar Sulteng.
Meski AD/ART partai membatasi kepemimpinan dua periode saja, namun masih banyak pengurus dan kader yang menginginkan agar Arus Abdul Karim tetap bersedia untuk dicalonkan lagi.
Seperti yang disampaikan Zainal Abidin Ishak. Pengurus Golkar Sulteng ini berharap agar Arus Abdul Karim yang kini menjabat Ketua DPRD Sulteng, masih bersedia dicalonkan di Musda DPD I Golkar tahun ini.
"Sebagian besar pengurus maupun kader, kalau ditanya soal kepemimpinan Ketua DPD I Arus Abdul Karim, jawabannya masih berharap beliau maju. Meski AD/ART membatasi dua periode, tapi kan ada pengecualian," kata Zainal di kantor DPRD Sulteng, Jum'at sore (16/5/2025).
Pengecualian itu, sebutnya, dilihat dari beberapa aspek. Pertama, keberhasilan memimpin partai. Kedua, aspirasi mayoritas pengurus maupun kader partai.
Bila dua aspek itu terpenuhi, kata Zainal, maka pembatasan dua periode dalam AD/ART terkait pencalonan Arus Abdul Karim, bisa dinegosiasikan. Negosiasinya kemana? Tentunya ke DPP Golkar di Jakarta.
"Ketua Arus Abdul Karim terbilang berhasil memimpin Golkar Sulteng selama dua periode. Posisi Golkar dari Wakil Ketua I DPRD Sulteng, kini jadi ketua DPRD Sulteng. Demikian halnya di DPRD kabupaten/kota, kursi Golkar juga meningkat," beber Zainal.
Baca Juga: Hujan Semalam hingga Subuh, Air Mulai Genangi Jalan Poros Desa Bunta Morut
Begitupun di Pilkada 2024, sebagian besar usungan Golkar menang Pilkada. Golkar menang di 1 kota dan 8 kabupaten di Sulteng.
Daerah-daerah yang dimenangkan Golkar yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Banggai, Banggai Laut, Bangkep, Touna, Poso, dan Kabupaten Morowali.
"Keberhasilan atau prestasi Arus Abdul Karim memimpin Golkar Sulteng, menjadi bukti nyata. Karena itulah, kami yakin beliau masih diinginkan," optimis Zainal yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulteng.
Baca Juga: Peduli Keselamatan Pengendara, Polres Sigi Tambal Jalan Berlubang Poros Palu - Kulawi
Keyakinannya itu bukan tanpa alasan. Di beberapa daerah di Indonesia pernah mengalami hal ini. Karena berhasil memimpin partai dan sebagian besar pengurus masih berharap, maka DPP Golkar memberi diskresi khusus.
"Ada di daerah lain, ketua yang dicalonkan melebihi dua periode. Yang penting itu tadi, berhasil dan mayoritas masih mendukung," tandas Zainal tanpa menyebut daerah mana saja yang dia maksud. (*)