METRO SULTENG - Puluhan bal karung yang berisikan baju seragam dan perlengkapan sekolah untuk siswa Sekolah Dasar dan SMP di Kabupaten Poso saat masa tenang Pilkads, Selasa (26 /11) masih terlihat terus didroping ke kantor Unit pelaksana tehnis Dinas (UPTD) P dan K di seluruh kecamatan di Kabupaten Poso.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas P dan K Kabupaten Poso Dedriawan Talingkahu kepada media membenarkan jika ada pembagian seragam sekolah tersebut ke kantor UPTD atau Cabang Dinas.
Baca Juga: Ditangkap Polres Tolitoli, Tersangka Mengaku Baru Sekali Memasok Narkotika Jenis Sabu
"Iya memang benar saat ini masih ada droping bantuan seragam sekolah SD dan SMP untuk semua siswa di Kabupaten Poso. Kami telah berkoordinasi dengan pihak Bawaslu dan kesepakatan kami bantuan pakaian seragam ini nanti didistribusikan setelah selesai pencoblodan pada pilkada serentak atau nanti tanggal (28/11) baru busa dibagikan ke siswa, " tututnya.
Dia juga membantah jika pihaknya terkontaminasi dengan politik saat pilkada seperti saat ini.
"Kami melarang agar jangan dulu dibagikan ke siswa mengingat saat ini sedang masa tenang. Proyek ini bersumber dari APBD perubahan sehingga baru tiba barangnya. Saat ini kami terpaksa menyetop distribusinya ke kantor cabang dinas, " tutupnya.
Baca Juga: Konsultan Pengawas dan Perencanaan Tanggul Dampala Morowali juga ditetapkan Tersangka, Ini Orangnya
Hari ini sekitar pukul 11.00 sejumlah warga Kabupaten Poso dari beberapa komunitas Seperti Forum pembela masyarakat cinta damai dan Gempur serta aksi kabupaten Poso mendatangi Dinas P dan K Poso untuk mendesak agar pihak dinas segera menghentikan pembagian bantuan baju seragam SD dan SMP yang dilakukan pihak dinas di masa tenang ini.
"Kami mendesak agar pihak dinas hentikan distribusi bantuan pakaian seragan Paud, SD dan SMP ini. Sebab kami menduga ini akan mengganggu proses pilkada, apalagi saat ini masa tenang. Mengapa pembagiannya nanti sast ini, coba lihat di medsos sudah firal pembagian seragam sekolah ini untuk menangkan salah satu paslon. Ini sebagian dari kecurangan Pilkada oleh salah satu paslon, " tegas Muhaimin Yunus Hadi dari forum pembela masyarakat cinta damai Kabupaten Poso.***/ed/Ms