METRO SULTENG - Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dikenal sebagai sosok pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan dan pemberdayaan manusia.
Sikapnya yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya dalam hal pendidikan, membuatnya semakin dihormati dan didukung oleh berbagai kalangan di Sulawesi Tengah.
Aktivis Kampus, Muhammad Shadiq Munthasir mendukung komitmen Anwar Hafid memajukan pendidikam yang tidak dimiliki oleh pemimpin lainnya. Anwar Hafid sangat-sangat memperhatikan pendidikan, sebagai jurus andalan memperbaiki kualitas SDM Sulteng.
Baca Juga: Prioritaskan Pemberdayaan Manusia, Anwar Hafid Gubernur Masa Depan Sulteng Primadona Anak Muda
“Komitmen mahal dari Pak Anwar itu, beliau sangat-sangat perhatian terhadap pendidikan,” ucap Shadiq baru-baru ini.
Saat berkesempatan berdialog dengan Anwar Hafid, lanjut Shadiq, Ketua Demokrat Sulteng tersebut sampai tiga kali menyebut pendidikan sebagai cara mengatasi seluruh keterbelakangan di Sulawesi Tengah.
Oleh karena itu, bersama dengan calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido, Anwar Hafid merancang program Berani Cerdas. Program khusus yang akan menghilangkan seluruh biaya pendidikan dari Sulteng.
Baca Juga: Ramah dan Sederhana, Anwar Hafid Sapa Warga Sambil Bersarung Sebelum Daftar Pilgub
Anak-anak Sulteng bisa sekolah dengan gratis dari jenjang Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Di dalam program ini juga terdapat inisiatif NAMBASO (Anak Miskin Bisa Sekolah).
Shadiq menegaskan, Anwar Hafid memiliki perhatian yang sangat besar terhadap pemberdayaan manusia. Menjadikan Anwar Hafid satu-satunya pemimpin yang paling tepat memimpin Sulawesi Tengah di masa depan.
Baca Juga: Kepemimpinan Anwar Hafid Didambakan Masyarakat Sulteng
“Pak Anwar Hafid sungguh memperhatikan pemberdayaan manusia di Sulteng ini,” tegas Shadiq.
Tidak berhenti disitu, Anwar Hafid juga akan menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menyerap anak-anak tamatan SMA dan SMK yang tidak ingin melanjutkan pendidikan hingga bangku kuliah. Hal ini dilakukan guna memberantas pengangguran di Sulteng. (*)