Oleh: Abdissalam Mazhar
Hari itu, Minggu 28 Juli 2024, pukul 20.45 Wita. Saya tiba menghadiri undangan dari Pak "Hidayat" seorang calon Wali Kota Palu pada gelaran Pilkada periode 2024-2029, di aula Rumahnya di Kelurahan Tawanjuka Kecamatan Tatanga, Kota Palu, lorong pertama tepat belakang SPBU.
Suasana ramai, padat dengan pendukungnya hingga kami pas turun dari grab tepat di gerbang aula kebingungan, karena tak tahu masuknya ke dalam bagaimana. Untung ada sahabat yg melihat kami, selesai salaman langsung digandeng tangan kami langsung dipersilakan masuk naik ke tempat agak tinggi duduk di sofa ukir Jepara berhadapan dengan duduknya para pendukung calon Wali Kota Hidayat.
Sambil tersenyum Pak Hidayat melihatku dan mempersilakan duduk: "ini ustadzku," kata beliau di microphone, sambil tersipu malu dengan mantap kami naik satu anak tangga menuju sofa tadi.
Baca Juga: Didukung Koalisi 4 Partai Besar, Handal Kirim Pesan Tersirat Rebut Kembali 01 Palu
Salaman beberapa orang di kiri dan kanan kami lakoni, sebagai tanda hormat dan penghargaan dalam adat dan budaya Islam. Allahumma shalli ala Muhammad keluar dari mulut kami sambil menjabat tangan dengan harapan pertemuan dengan mereka memperoleh keberkahan.
15 menit beradaptasi sambil kenalan dalam omongan rendah, mengingat Pak Hidayat sedang melakukan orasi pengenalan dan menyatakan siap maju sebagai calon Wali Kota Palu.
Dalam kondusifnya situasi dan penuh keceriaan, kami memperhatikan betapa seorang Hidayat yang penuh dengan kesederhanaan penampilan, tutur kata ringan yang gampang dimengerti, sesekali tertawa terbahak, telah menghipnotis seluruh pendukungnya dari mulai dewan pakar, tim suksesnya hingga berbagai lapisan masyarakat lainnya yang menurut info adalah perwakilan - perwakilan pendukung beliau dari seluruh kelurahan di Kota Palu.
Baca Juga: Setelah Demokrat, Hidayat-Andi Nur B Lamakarate Juga Didukung PDIP
Tepat pukul 20.58 Wita. Kami mulai merekam selama dua jam seluruh isi orasi beliau, tentang berbagai program-program jitu dan terukur secara Ilmiah serta sangat amat solutif bagi pengembangan pembangunan Kota Palu secara struktural kepemerintahan, struktural aplikatorismenya dan struktural pemanfaatannya.
Mendengar pemaparan tersebut yang penuh dengan persuasif persahabatan dan penghargaan pada massa pendukungnya, hampir setiap kali break orasi setelah berbicara kurang lebih 15 menit, beliau, Pak Hidayat, sang calon Wali Kota Palu memperoleh hadiah tepuk tangan dan teriakan "pasti jadi" dari massa pendukungnya.
Baca Juga: Handal Persembahkan 79 Meter Merah Putih di Depan Patung Proklamator di Palu
Hal ini bukanlah hal yang mengherankan dan wajar didapat dari seorang Hidayat. Bagaimana tidak walaupun sederhana dan bersahaja, beliau adalah Ilmiawan (pakar ilmu di bidangnya) dengan gelar doktor, gelar terakhir pada universitas dimanapun itu, di seluruh dunia. Beliau juga dapat dikatakan pakar politik dengan berbagai macam talenta alami, baik dari cara berfikir, berbicara dan bergaul.
Satu hal sebagai nilai plus-plusnya dari tokoh Kota Palu ini, Pak Hidayat pernah menang pada suksesi Pilkada sebagai wali kota yang pada waktu itu berpasangan dengan seorang Pasha (Sigit Purnomo Said) dari grup band Ungu.
Berbekal berbagai rahmat kelebihan yang Allah Rabbul Jaliil berikan ini, tentulah peluang beliau duduk kembali sebagai seorang Wali Kota Palu yang mengomandani ASN dan masyarakat Palu adalah hal yang sangat memungkinkan, masuk di akal dan pasti.