Gus Ibin menambahkan, keputusan maju ini selain mendapatkan restu dari ibu, pihaknya melihat bahwa banyak problem yang harus dibenahi di Nganjuk.
“Persoalan pengangguran, kemiskinan dan pengembangan sektor pertanian hingga kesehatan yang sangat perlu dibenahi,” tegasnya.
Ia melihat, rantai kemiskinan ini terjadi karena sektor pertanian di Nganjuk ini perlu perhatian khusus, karena Nganjuk merupakan lumbung hasil pertanian.
“Jadi kami ingin bisa membangun Nganjuk dengan sektor pertaniannya,” pungkasnya.
Baca Juga: Xiaomi Smart Band 9 Resmi Diluncurkan, Menyimpan Lebih dari 150 Mode Olahraga dan Kesehatan
CEO Promedia Teknologi Indonesia, Agus Sulistriyono turut menyampaikan bahwa dalam era digital saat ini, banyak peluang baru yang bisa menopang kemandirian ekonomi.
“Saat ini keahlian membuat konten hasilnya cukup menjanjikan. Bisa konten format text dan video. Modalnya cukup dengan HP. Tapi memang harus ada pelatihan dan pengarahan agar menetisasinya bisa optimal” tuturnya.
Ia menyampaikan, Promedia Teknologi Indonesia siap berkolaborasi membangun inkubator content creator di Nganjuk. Lewat penyiapan teknologi, pelatihan dan monetisasinya.
“Jika satu desa bisa dibangun satu inkubator content creator, tentu akan membuka banyak lapangan kerja baru,” tutupnya.***