METRO SULTENG - Salah satu pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024, yang dipastikan menjadi peserta Pilkada adalah pasangan Anwar Hafid dan Reny Lamadjido.
Pasangan ini telah memperoleh 14 kursi dukungan di DPRD Sulteng, dari 11 kursi yang disyaratkan.
Pemilik 14 kursi tersebut adalah Partai Demokrat (8 kursi), PBB (1 kursi) dan PKS (5 kursi). Ketiga partai ini sudah final menjadi partai pengusung.
Baca Juga: Pasangan BERANI Deklarasi di Parimo, Eks Lokasi Sail Tomini jadi Lautan Manusia
Pasangan ini bertagline BERANI (Bersama Anwar-Reny). Mereka memiliki 9 program yang akan dikerjakan bilamana terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dalam lima tahun ke depan.
1. BERANI Cerdas
Breakdown dari program ini bertujuan memberdayakan generasi di Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Anwar dan Reny, melalui sektor pendidikan.
Melalui Sulteng NAMBASO (Anak Miskin Bisa Sekolah), Anwar-Reny berfokus pada pemberian kesempatan kepada anak-anak kurang atau tidak mampu, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Setelah anak-anak Sulteng menyelesaikan sekolah menengah atas, mereka diberi dua pilihan:
1. Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah, atau
2. Diberi pekerjaan untuk memastikan mereka tidak menganggur.
2. BERANI Sehat
Program ini mengutamakan peningkatan layanan kesehatan, termasuk cakupan BPJS gratis untuk pasien kelas III, apapun latar belakang sosial ekonominya.
Berani Sehat memastikan bahwa setiap masyarakat Sulteng memiliki akses terhadap layanan kesehatan berkualitas dengan hanya menggunakan KTP.
Baca Juga: Rio Pakava Dalam 'Pelukan' Anwar-Reny
Anwar-Reny akan merintis pembangunan rumah sakit berstandar internasional di provinsi ini. Tenaga dokter ahli direkrut dari luar daerah dengan diberi insentif menarik. Langkah ini bertujuan tidak ada lagi masyarakat yang sakit harus dirujuk keluar daerah.
Pasangan BERANI berkomitmen mencarikan solusi masalah kesehatan di Sulawesi Tengah. Memastikan tidak ada lagi warga yang meninggal di rumahnya karena alasan tidak bisa berobat dan tidak punya kartu jaminan kesehatan.