"Selalu ada upaya kita untuk memastikan bahwa pilkada serentak kedepan harus kita jadikan momentum titik balik untuk aktivis bisa menentukan arah masa depan Sulawesi Tengah".
Sehingga bagi Natsir diskusi publik seperti ini menjadi penting, agar supaya kita para aktivis tidak sekedar “membeli kucing dalam karung”.
Pembicara lain dari kalangan akademisi Hardiyanto M.A.P menegaskan pentingnya pendidikan politik bagi kalangan muda khususnya mahasiswa dan aktivis.
"Bagi kami sebagai akademisi meyakini betul bahwa diskusi-diskusi seperti ini adalah jalan pencerdasan bagi kalangan muda khususnya aktivis, untuk kedepan bisa berperan lebih dalam menyadarkan masyarakat luas dalam mengahadapi pesta demokrasi pilkada serentak di Tahun 2024".
Diujung penutup diskusi Abd. Rahman Lasading Wakil Koordinator 1 Jangkar Aktivis AA yang juga sebagai moderator diskusi publik menyimpulkan bahwa animo dan keinginan aktivis muda masih ada dan menyala-nyala seperti yang kita lihat saat ini dengan kehadiran mereka, tinggal bagaimana Jangkar Aktivis AA rutin menghadirkan diskusi-diskusi publik seperti ini, supaya semakin menggugah kesadaran bersama.
"Bahwa Sulawesi Tengah kedepan harus dipikirkan secara bersama dan dibutuhkan energi ekstra dari kalangan muda dalam hal ini aktivis, yang masih percaya pada perjuangan, cita-cita dan harapan akan selalu ada," tutup Ramli.***