Kekalahan Mantan Bupati Donggala Dua Periode Kasman Lassa di Pileg 2024 Adalah Efek dari "Pembunuh Sang Jawara"

photo author
- Kamis, 22 Februari 2024 | 17:08 WIB
Keterangan foto: baliho pembunuh sang jawara menjadi efek kekalahan mantan bupati donggala du periode
Keterangan foto: baliho pembunuh sang jawara menjadi efek kekalahan mantan bupati donggala du periode

METRO SULTENG-Kekalahan Kasman Lassa mantan Bupati Donggala dua priode itu dalam pemilihan anggota legislatif (DPRD) Donggala pada pemilu 14 Februari 2024 lalu ada kaitannya dengan slogan pembunuh sang jawara seperti yang terpampang dalam baliho Ahmad Muhsin dan Lutfin,S.Sos Kepala Desa Marana di Kecamatan Sindue.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Marana Bersatu (For-Mat) Ahmad Muhsin, saat menanggapi isu yang beredar kekalahan Kasman Lassa dikaitkan dengan kemenangan Kades Marana Lutfin,S.Sos dalam pertarungan di Mahkamah Agung pada 12 Januari 2023 lalu.

Baca Juga: Rekapitulasi Suara di Tingkat Kecamatan Terus Berlangsung, Perindo Palu Terjunkan Tim

Ahmad menjelaskan, pertarungan Lutfin dan Kasman Lassa saat itu bukan persoalan pribadi akan tetapi persoalan aturan administrasi. Sehingga kebenaran itu diatas segalanya dan kezaliman pasti akan tumbang.

"Kalau isu kekalahan pak Kasman di Pileg sebetulnya tidak ada kaitkannya tapi bisa jadi mungkin ini efek dari kami kalahkan pada saat di MA," katanya, Kamis (22/2).

Menurut Ahmad, kekalahan Kasman bersama isteri dan anaknya di Pileg adalah karma. Karena selama menjabat Bupati banyak masyarakat Donggala yang terzalimi.

Selain itu masyarakat sudah melihat apa yang Kasman perbuat di Kabupaten Donggala selama dua priode kepemimpinannya menjadi Bupati Donggala.

Baca Juga: Dua Orang Nelayan di Tojo Unauna Ditangkap Polisi Saat Sedang Asyik Nyabu

"Jadi ini memang kekalahan beruntun, pertama kalah dengan Kesatria Berambut Emas Pembunuh Sang Jawara dan kalah di pileg 2024" terang Ahmad.

Ahmad menambahkan, kekalahan beruntun yang dialami mantan bupati ini menjadi pelajaran berharga buat kita semua karena kekuasaan itu tidak selamanya milik kita.

Ahmad berharap, siapa pun pemimpin kita kedepan bisa membawa perubahan di daerah ini. Tidak ada lagi kezaliman dan intimidasi di Kota Tua yang sama- sama kita cintai.***(Onco/Metrosulteng)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X