Soroti Pertambangan Galian C di Poros Palu-Donggala, Senator ART: Saya Minta Lakukan Audit!

photo author
- Rabu, 13 Desember 2023 | 19:00 WIB
Bukit dan gunung di wilayah Palu dan Donggala mulai gundul akibat aktivitas pertambangan galian C di wilayah itu. (Foto: Ist).
Bukit dan gunung di wilayah Palu dan Donggala mulai gundul akibat aktivitas pertambangan galian C di wilayah itu. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Anggota DPD RI dapil Sulawesi Tengah, Abdul Rachman Thaha (ART), menyoroti keberadaan pertambangan galian C yang beroperasi di jalan poros Palu-Donggala. Menurut ART, ada beberapa hal yang perlu dikoreksi dan diawasi soal keberadaan pertambangan galian C di wilayah tersebut.

Ada tiga aspek yang disoroti senator berjuluk Anak Guru Mengaji terhadap pertambangan galian C yang berada di dua daerah itu, Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Pertama, sebut ART, persoalan lingkungan yang tidak diikuti dengan upaya pelestarian. Perusahaan yang menambang hanya terus menerus mengeruk isi perut bumi. Sementara upaya timbal balik memperhatikan segi lingkungan, masih jauh api dari panggang.

Baca Juga: Jalan Sehat Berhadiah Umrah, Wujud Cinta ART dan HIDAYAT LAMAKARATE kepada Masyarakat Sulteng

Anggota DPD RI dapil Sulawesi Tengah, Abdul Rachman Thaha atau ART.
Anggota DPD RI dapil Sulawesi Tengah, Abdul Rachman Thaha atau ART.
"Bukit atau gunung itu adalah pasak bagi bumi. Harusnya dijaga dan ada upaya pelestarian ketika kita melakukan aktivitas di atasnya. Sepanjang Watusampu sampai Loli, saya melihat aktivitas pertambangan galian C tidak dibarengi pelestarian. Investor terus mengeruk saja, tapi belum ada timbal balik dari segi penghijauan," kritik ART saat berada di Kota Palu, Rabu (13/12/2023). 

Hal kedua yang disoroti ART, adalah dana CSR dan pajak perusahaan galian C. Berdasar data yang diterima ART, sejumlah perusahaan disebutkan tidak tepat sasaran menyalurkan dana CSR-nya. Bukan masyarakat yang menerima dana CSR sebagaimana mestinya, tapi hanya masuk ke kantong-kantong oknum tertentu.

Dana CSR dan pajak pertambangan galian C diduga banyak yang "bocor". Ini yang harus ditelusuri secara detail dan mendalam menurut senator yang duduk di Komite 1 tersebut.

Baca Juga: Umrah Gratis Berlanjut Tahun Depan, Senator ART Siapkan 55 Tiket ke Tanah Suci

Olehnya itu, ART mendesak pihak penegak hukum untuk melakukan audit terhadap perusahaan galian C. Dana CSR dan pajak perusahaan segera diaudit secara keseluruhan. Proses audit harus dilakukan sejak kapan perusahaan itu beroperasi.

"Kita harus lihat ke belakang. Audit seluruhnya dana CSR dan pajak perusahaan galian C. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Saya akan kejar masalah ini sampai ke ujung, supaya semua terbuka dan terang benderang. Kasihan daerah kita hanya dijadikan lahan mencari untung. Sementara masyarakat dan daerah kita yang dirugikan," desak ART.

Hal ketiga yang menjadi sorotan ART adalah kesehatan masyarakat. Masyarakat yang bermukim di sekitar areal pertambangan galian C berpotensi terserang ISPA. Pernapasan mereka terganggu akibat debu pertambangan yang dilakukan secara masif.

"ISPA sudah mengintai. Tapi apa, saya belum melihat upaya berkesinambungan yang dilakukan perusahaan galian C. Harusnya ini jangan dianggap sepele. Karena ini soal hajat hidup orang banyak," kata ART mengingatkan.

Selain masalah ISPA, masyarakat setempat juga diminta ART untuk diberdayakan secara luas. Mereka jangan hanya jadi penonton di kampung sendiri. Kehadiran pertambangan galian C, jangan hanya menyengsarakan, tapi bagaimana bisa menyejahterakan.

Baca Juga: Terlibat Kasus Korupsi, Senator ART: Save Our BPK RI

"Investor terima madunya, masyarakat terima racunnya. Ini tidak boleh dibiarkan. Bisa kita lihat sekarang, bukit dan gunung-gunung sepanjang Watusampu sampai Loli, sudah gundul. Tapi upaya penghijauan belum tampak," prihatin pria kelahiran Palu 17 September 1979 ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X