Khutbah Jumat 11 Agustus 2023 Tema Mengisi Kemerdakaan RI dengan Menjaga Persatuan dan Persaudaraan

photo author
- Kamis, 10 Agustus 2023 | 07:17 WIB
Khutbah Jumat 11 Agustus 2023 tema merayakan Kemerdakaan RI ke 78
Khutbah Jumat 11 Agustus 2023 tema merayakan Kemerdakaan RI ke 78

METRO SULTENG-Khutbah Jumat 11 Agustus 2023 kali ini sangat relevan dengan hari jelang HUT Kemerdekaan RI ke 78 yang dirayakan tanggal 17 Agustus 2023. Mengisi kemerdekaan dengan menjaga Persatuan merupakan salah satu bagian penting dalam Islam.

Ia menjadi fondasi awal di balik terjalinnya ukhwah (persaudaraan) antar masyarakat. Karenanya, kita semua memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam konteks apa pun. Tidak hanya dalam konteks keagamaan saja, namun juga harus menjaga persatuan dalam konteks kebangsaan.

Naskah khutbah Jumat dengan judul, Mengisi Kemerdekaan dengan Menjaga Persatuan dan Persaudaraan. Semoga bermanfaat!

Khutbah Pertama

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Puji syukur alhamdulillah merupakan pembuka dalam kesempatan siang hari ini, sebagai bentuk syukur kepada Allah swt yang telah menganugerahkan persatuan bagi kita semua sebagai bangsa Indonesia yang sebentar lagi akan merayakan hari kemerdekaan ke 78 yang diperingati setiap 17 Agustus, sehingga dengan persatuan ini kita bisa hidup dengan nyaman, damai, dan tentram.

Semoga nikmat persatuan ini bisa terus kita jaga selama-lamanya, demi kenyamanan dan ketentraman dalam segala hal; baik ibadah maupun bekerja.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, panutan kita, dan teladan kita bersama, yaitu Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala sayydina Muhammad wa ‘ala alih wa sahbih, yang telah menjadi teladan dan motivator bagi kita semua perihal pentingnya persatuan. Semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan kepadanya, keluarganya, para sahabatnya, dan semua umatnya.

Selanjutnya, memulai khutbah Jumat di atas mimbar yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat wajib ini, untuk terus berusaha dan istiqamah dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, dengan cara melakukan semua kewajiban dan menjauhi semua larangan. Sebab, tidak ada bekal terbaik yang layak untuk kita bawa menuju akhirat selain ketakwaan, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:


وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ


Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Salah satu hal penting dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt adalah adanya persatuan antar umat. Dengan persatuan itu, maka semua kewajiban-kewajiban bisa kita lakukan sempurna. Shalat bisa dikerjakan dengan khusuk dan tenang, puasa bisa dijalani dengan nyaman, dan ibadah-ibadah lainnya bisa ditunaikan dengan lancar.


Oleh karena itu, kita semua memiliki kewajiban dan tanggung jawab besar di balik terus terciptanya persatuan dan kesatuan ini. Kita diwajibkan menjalin persatuan tidak hanya dalam konteks agama saja, namun dalam konteks bernegara dan berbangsa juga diwajibkan. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah swt dalam salah satu firman-Nya, yaitu:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X