Kumpulan Doa Mohon Kebaikan dalam Urusan Dunia dan Akhirat Yang Diajarkan Rasulullah

photo author
- Kamis, 13 November 2025 | 05:41 WIB
Doa dunia akhirat: Foto: Ist)
Doa dunia akhirat: Foto: Ist)

Apabila agama pada diri seorang Muslim telah rusak, maka niscaya aspek lainnya akan ikut rusak sebagaimana penjelasan al-Munawi. (Al-Munawi, Faydhul Qadir, [Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, 1994], jilid VIII, hal. 347).

2. Memohon Kebaikan dalam Urusan Dunia

Setelah memohon kebaikan dalam urusan agama, Rasulullah saw melanjutkan dengan memohon agar dunia yang menjadi tempat hidupnya juga diperbaiki. Dunia di sini mencakup segala aspek kehidupan duniawi seperti pekerjaan, kesehatan, dan hubungan sosial.

Dengan memohon kebaikan dalam urusan dunia, seorang Muslim berharap agar segala keperluan dunianya terpenuhi dengan cara yang baik dan halal, yang akan mendukungnya dalam menjalankan ibadah dan memenuhi kewajiban agama serta terhindar dari kesengsaraan (Saifuddin ad-Dahlawi, Lama’atut Tanqih fi Syarh Misykatil Mashabih, [Damaskus: Darun Nawadir, 2014], jilid V, hal. 252).

3. Memohon Kebaikan dalam Urusan Akhirat

Selanjutnya, Rasulullah saw memohon agar akhiratnya diperbaiki. Akhirat adalah tempat kembalinya setiap manusia setelah kehidupan dunia.

Memohon kebaikan dalam urusan akhirat berarti memohon agar Allah memberikan petunjuk dan kekuatan untuk melakukan amal saleh, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, dan senantiasa berada di jalan yang diridhai oleh-Nya.

Dengan demikian, seorang Muslim berharap dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan di akhirat. Menurut al-Munawi, salah satu bentuk meminta kebaikan dalam urusan akhirat adalah memohon hidayah supaya diberi rasa takut terhadap ancaman dan larangan dan diberi ketaatan dalam perintah agama. (Al-Munawi, Faydhul Qadir, jilid VIII, hal. 347).

4. Menjadikan Hidup sebagai Tambahan Kebaikan

Bagian doa ini mengajarkan bahwa hidup harus diisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Rasulullah saw memohon agar hidupnya menjadi sarana untuk menambah kebaikan. Artinya, setiap waktu yang diberikan di dunia ini harus digunakan untuk meningkatkan amal saleh, memperbaiki diri, dan membantu sesama.

Hidup di dunia adalah kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk memperbaiki diri dan berbuat baik sebanyak mungkin sebelum ajal menjemput. (Al-Munawi, Faydhul Qadir, jilid VIII, hal. 347).

5. Memohon Kematian sebagai Istirahat dari Keburukan

Terakhir, doa ini juga mencakup permohonan agar kematian menjadi istirahat dari segala keburukan yang pernah, sedang atau akan dilakukan. Rasulullah saw mengajarkan untuk memandang kematian sebagai bagian dari takdir Allah yang harus diterima dengan lapang dada.

Kematian bagi seorang Muslim adalah perpindahan dari kehidupan dunia yang penuh dengan cobaan dan ujian menuju kehidupan yang abadi di akhirat. Dengan demikian, kematian dapat menjadi istirahat dan pembebasan dari segala kesulitan dan keburukan dunia (Saifuddin ad-Dahlawi, Lama’atut Tanqih fi Syarh Misykatil Mashabih, jilid V, hal. 252).

Baca Juga: Dipimpin Ustadz Das'ad Latif, Gubernur dan Masyarakat Sulteng Kirim Doa untuk Indonesia Jelang HUT Kemerdekaan ke-80

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X