Beberapa ilmuwan, termasuk tim yang turut menulis bersama Avi Loeb , telah mengusulkan bahwa keanehan ini mungkin mengisyaratkan asal usul non-alami.
Mereka menganggapnya sebagai eksperimen pemikiran, yang menunjukkan bahwa jika anti-ekor merupakan bentuk dorongan atau pelepasan material yang terkendali, hal itu mungkin tampak seperti tanda teknologi dari teknologi alien. Namun, mereka yakin bahwa tidak ada bukti langsung yang menunjukkan asal usul buatan.
Pakar lain bersikeras bahwa objek ini adalah komet dari sistem bintang lain dan fitur-fitur yang tidak biasa mencerminkan asal-usul, sejarah, dan komposisinya yang berbeda.
Apa pun masalahnya, komposisi 3I/ATLAS dan perilakunya memberikan petunjuk kepada para astronom tentang jenis material dan proses yang mungkin ada di sistem bintang yang jauh. Jika objek ini berasal dari jauh, maka apa yang kita lihat mungkin mewakili kimia dan fisika dalam kondisi yang berbeda dari Tata Surya kita.
Temuan semacam itu dapat membantu menyempurnakan model kimia antarbintang dan bahkan memandu misi masa depan yang dirancang untuk mengambil sampel atau mengamati pengunjung serupa secara lebih rinci.
Implikasi bagi ilmu komet dan pertanyaan kemungkinan alien
Karena 3I/ATLAS berasal dari sistem bintang lain, fitur-fiturnya yang unik mengajarkan kita tentang keragaman objek-objek tersebut.
Perilaku debu dan gas, dinamika ekor, dan komposisinya memberikan titik data baru bagi model tentang bagaimana benda-benda langit terbentuk dan berevolusi di sistem planet lain.
Fakta bahwa komet menunjukkan ekor yang menghadap ke matahari sebelum bertransisi menjadi ekor konvensional menunjukkan bahwa mengamati komet pada berbagai jarak dari Matahari sangatlah penting.
Model-model menunjukkan bagaimana butiran es dan debu merespons secara berbeda terhadap sublimasi, pemanasan matahari, dan tekanan radiasi.
Dan ya, kemungkinan bahwa itu buatan memang memicu rasa ingin tahu publik dan ilmiah. Namun, para ilmuwan kredibel menekankan bahwa klaim luar biasa membutuhkan bukti luar biasa, dan sejauh ini fakta-fakta mendukung komet antarbintang alami. Intinya adalah kita sedang menyaksikan sesuatu yang langka dan instruktif.
Entah itu komet yang dibentuk oleh perjalanan antarbintang selama berabad-abad atau wahana antariksa yang dikirim oleh intelijen tak dikenal, kita sedang mendapatkan wawasan tentang hal yang tak diketahui.
Selama beberapa bulan dan tahun mendatang, pengamatan lanjutan akan sangat penting. Bagaimana ekornya berevolusi ketika 3I/ATLAS mendekati perihelion? Bagaimana laju produksi debu berubah? Apakah lintasannya menunjukkan percepatan non-gravitasi yang anomali?
Pertanyaan-pertanyaan ini akan menentukan apakah kita mengonfirmasi sains yang telah diketahui atau mengungkap kejutan baru.
Apa pun hasilnya, 3I/ATLAS akan tetap menjadi kasus penting dalam upaya kita untuk memahami dan mungkin mendefinisikan ulang apa itu komet.***