Khutbah Jumat 17 Oktober 2025 Tema Bahaya Memfirnah Ulama

photo author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:04 WIB
Ulama dan pendiri NU
Ulama dan pendiri NU

Fitnah terhadap ulama tidak hanya menimbulkan dosa, tetapi juga merusak tatanan sosial umat. Ketika masyarakat sudah tidak percaya pada ulama, maka mereka akan mencari panutan lain, entah dari tokoh yang tidak jelas, selebritas, atau bahkan orang yang menyesatkan. Akibatnya, nilai agama memudar, persaudaraan hancur, dan umat mudah dipecah belah.

Perlu kita sadari bahwa berbeda pendapat di kalangan ulama adalah hal yang lumrah sejak zaman sahabat. Namun, mereka tetap saling menghormati dan tidak saling mencela. Imam Syafi’i pernah berkata: “Pendapatku benar, tapi mungkin salah. Pendapat orang lain salah, tapi mungkin benar.”

Inilah akhlak ilmu. Maka jika para ulama saja bersikap santun dalam perbedaan, bagaimana mungkin kita, orang awam yang ilmunya sedikit, berani mencaci mereka?

Jamaah Jumat yang dirahmati

Allah, Mari kita jaga lisan, tulisan, dan jari kita dari perbuatan yang bisa menjerumuskan ke dalam dosa besar. Jangan ikut menyebarkan fitnah atau cacian terhadap ulama. Karena bisa jadi satu kalimat yang kita sebarkan di dunia maya akan menjadi sebab kita disiksa di akhirat.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Qaf ayat 18:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ ۝١٨

Artinya: Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat) (QS Qaf: 18).

Di zaman penuh fitnah ini, kita harus menjadi umat yang cerdas dan berhati-hati. Jangan mudah percaya terhadap berita yang belum jelas kebenarannya. Jangan mudah tergoda oleh isu, video potongan, atau postingan yang menyerang para ulama. Periksa dulu sumbernya, timbang dengan akal sehat dan adab, serta lihat siapa yang berbicara. Karena kadang yang tampak benar di media, belum tentu benar di sisi Allah.

Semoga Allah menjaga lisan kita, menuntun hati kita agar selalu menghormati para ulama, dan menjauhkan kita dari fitnah yang menyesatkan.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. ـ

Sumber : NU Online/Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X