Khutbah Jumat 10 Oktober 2025 Tema Bencana Alam Terjadi Dimana-Mana, Islam Mengajarkan Menjaga Alam dan Jangan Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

photo author
- Rabu, 8 Oktober 2025 | 18:09 WIB
Naskah khutbah jumat tentang kerusakan alam akibat tangan-tangan manusia
Naskah khutbah jumat tentang kerusakan alam akibat tangan-tangan manusia

Kita menghadapi banjir, tanah longsor, dan gempa bumi yang mengancam keselamatan. Polusi udara, terutama di kota-kota besar, seperti Jabodetabek, juga membuat kualitas hidup terancam setiap hari.

Menghadapi masalah ini, para ahli lingkungan menyebut solusinya membutuhkan kebijakan berkelanjutan, partisipasi masyarakat, dan kesadaran global akan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama. Tanpa tindakan nyata, krisis ini akan memperburuk kesenjangan sosial dan merusak harmoni kehidupan.

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Dalam Islam, manusia dipercaya untuk merawat bumi dan semua makhluk di dalamnya. Sebagai Muslim, kita punya tanggung jawab sosial terhadap lingkungan.

Tanggung jawab itu bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana, seperti mengurangi sampah, menanam pohon, menjaga sumber air, dan mendukung kebijakan ramah lingkungan.

Merawat bumi juga termasuk ibadah, yang mendatangkan pahala dan melindungi hak generasi berikutnya.

Dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf Allah berfirman:

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya; “Janganlah kalian berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf: 56)

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Profesor Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah jilid V, halaman 123 menjelaskan larangan merusak bumi ini mencakup segala bentuk tindakan yang merusak keseimbangan alam, termasuk pencemaran lingkungan, penebangan hutan liar, dan peperangan.

Selain itu, Al-Qur’an juga menyebut tentang amanah yang diberikan kepada manusia. Dalam surat Al-Ahzab ayat 72, Allah berfirman:

اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًا۝٧٢

Artinya; “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya ia sangat zalim lagi sangat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Dalam Tafsir Ma'alimut Tanzil jilid VI halaman 380, Imam al-Baghawi menjelaskan bahwa amanah yang dimaksud dalam Al-Qur’an mencakup seluruh tanggung jawab manusia, baik kepada Allah maupun kepada sesama makhluk, termasuk kewajiban menjaga alam dan lingkungan.

Ketika langit, bumi, dan gunung-gunung menolak memikul amanah, itu menunjukkan bahwa mereka menyadari batas kemampuan mereka. Sedangkan manusia menerimanya, meskipun berat, karena manusia diberi kebebasan memilih dan harus siap menanggung risikonya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X