Ilham Alimuddin, Wakil Ketua Tim Co-Ops Unhas, menekankan bahwa inisiatif ini sangat penting dalam membangun kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
“Sejak program ini berjalan, banyak alumni yang telah direkrut oleh PT Vale, membuktikan bahwa program ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi mahasiswa. Harapan kami, Co-Ops tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga menjadi gerbang bagi generasi muda untuk berkontribusi nyata dalam industri pertambangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Tahun ini, Co-Ops semakin inklusif dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Ilmu Kehutanan dan Ilmu Manajemen, menunjukkan bahwa industri tambang membutuhkan perspektif yang beragam untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Bagi Jeremy Christover Paelongan, mahasiswa Fakultas Teknik Elektro asal Sorowako, program ini adalah kesempatan emas untuk memahami industri secara lebih mendalam.
“Saya ingin membangun pengalaman nyata di dunia industri, khususnya di pertambangan. Melalui Co-Ops, saya bisa belajar langsung dan merasakan tantangan dunia kerja, yang tentunya akan menjadi bekal berharga bagi masa depan saya,” ujarnya.
Diva Zulfaedah Salsabila, mahasiswa Teknik Elektro lainnya, juga menyoroti pentingnya program ini dalam membuka jalan bagi perempuan di dunia teknik dan pertambangan.
“Jumlah perempuan di sektor teknik dan pertambangan masih sangat sedikit. Co-Ops memberi saya kesempatan untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa bersaing dan berkontribusi dalam industri ini. Saya berharap PT Vale dan Unhas terus menjalankan program ini untuk mencetak lebih banyak talenta muda yang siap bersaing di era globalisasi,” paparnya.
Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan
PT Vale memahami bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang membangun generasi penerus yang mampu membawa perubahan positif bagi industri dan masyarakat.
Melalui program Co-Ops, PT Vale menegaskan perannya dalam mencetak sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap menjadi agen perubahan dalam menciptakan industri tambang yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.***