Khutbah Jumat 20 Desember 2024 Tema Keutamaan Shalat Awal Waktu Secara Berjamaah dan Memakmurkan Masjid

photo author
- Kamis, 19 Desember 2024 | 05:08 WIB

Hikmahnya agar kita giat menjaga dan menunaikan seluruh shalat yang lima waktu dengan harapan kita meraih keutamaan dan keistimewaan shalat tersebut. Demikian seperti yang diungkap oleh Syekh Nawawi dalam kitab Syarah Nashaihul Ibad, halaman 44.

Sidang Jumat rahimakumullah Kaitan dengan masalah memelihara shalat, sepertinya pendapat Syekh Nawawi cukup relevan mengingat dengan menjaga seluruh shalat, insya Allah kita akan meraih keutamaan shalat wustha tersebut. Sebab, shalat wustha sendiri adalah salah satu shalat yang lima, hanya saja waktunya dirahasiakan oleh Allah.

Di samping itu, secara teknis memelihara shalat bisa dilihat dari aspek waktu, tempat dan caranya. Kaitan dengan masalah waktu, menjaga waktu shalat juga adalah hal yang utama. Ada sejumlah hadits yang menyinggungnya secara langsung, antara lain hadits riwayat Al-Baihaqi:

أَوَّلُ ‌الْوَقْتِ ‌رِضْوَانُ ‌اللهِ

Artinya, “Awal waktu itu keridhaan Allah.” Sementara hadits lain menyebutkan saat Rasulullah saw. ditanya, “Amal apa yang paling utama?”

Beliau menjawab:

الصَّلَاةُ فِي أَوَّلِ وَقْتِهَا

Artinya, “Shalat pada awal waktunya,” (HR. al-Baihaqi). Walhasil, di antara cara memelihara shalat adalah memelihara waktunya, diutamakan pada awal waktu jika tidak ada uzur yang mengharuskannya dilaksanakan pada pertengahan atau akhir waktu.

Maasyiral Muslimin Sidang Jumat yang dirahmati Allah Cara memelihara shalat yang kedua adalah dari aspek tempatnya. Sebagaimana kita ketahui, tempat yang paling utama menunaikan shalat adalah masjid.

أَنَّ أَحَدَكُمْ ‌إِذَا ‌تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ ‌أَتَى ‌الْمَسْجِدَ، لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ، ولَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّ بِهَا عَنْهُ خَطِيئَةٌ، حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ

Artinya, “Sesungguhnya jika salah seorang kalian berwudhu lalu membaguskan wudhunya kemudian mendatangi masjid, tidak ada yang diinginkannya kecuali shalat, tidak ada yang mendorongnya kecuali shalat, maka tidak ia melangkah satu langkah kecuali dia diangkat satu derajat, dan dihapus satu kesalahan karenannya, sampai dia memasuki masjid,” (HR. Ahmad).

Bahkan, lanjutan hadits itu menyebutkan, selama kita berada di masjid dan menunaikan shalat, serta tidak beranjak dari tempat shalat, tidak batal dan tidak berbicara yang lain, para malaikat akan mendoakannya:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ، اَللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ

Artinya, “Ya Allah, ampunilah dia, rahamatilah dia, terimalah tobat dia!” Sejalan dengan ini, orang yang senantiasa shalat di masjid dan memakmurkan masjid digolongkan Allah sebagai orang yang beriman dan taat kepada-Nya, sebagaimana dalam Al-Quran:

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَۗ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X