METRO SULTENG-Khutbah Jumat ini mengingatkan kepada pembaca tentang fungsi strategis puasa sebagai sistem perlindungan diri manusia, utamanya dari serangan setan yang terus mengalir bersamaan aliran darah manusia.
Khutbah Jumat ini berjudul: “Khutbah Jumat: Puasa Sebagai Sistem Perlindungan Diri".
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد
فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن. قَالَ اللهُ تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (سورة البقرة: 183) وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الصَّوْمُ جُنَّةٌ (متفق عليه)
Ma'asyiral muslimin rakhimakumullah.
Dengan didasari rasa syukur yang kita buka dengan memperbanyak kalimat alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, serta dengan shalawat kepada Baginda Rasulullah, kami mengingatkan diri kami pribadi sekaligus mengajak segenap jamaah kaum Muslimin seluruhnya untuk meningkatkan komitmen kita dalam bertakwa kepada Allah.
Dalam ayat yang telah kami bacakan tadi, kita telah diberikan petunjuk oleh Allah bahwa supaya kita selalu bertakwa, selalu terjaga dari hal-hal yang membahayakan diri kita di dunia maupun di akhirat, maka kita diwajibkan untuk berpuasa.
Kemudian Rasulullah saw menjelaskan dalam sebuah hadis yang telah kami sampaikan tadi, bahwa puasa adalah sebagai benteng, perisai, perlindungan diri. Itulah simbol ketakwaan, keterjagaan, keterlindungan yang terkandung dalam ayat:
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.
Hari ini, kita tengah berada di bulan Ramadan. Bulan bagi kita untuk menyempurnakan rukun Islam, yaitu puasa. Tanpa puasa Ramadan, keislaman kita tidak sempurna.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah mengibaratkan Islam seperti bangunan. Rukun Islam adalah tiang-tiang utama yang menegakkan bangunan. Sedangkan tiang bangunan ibarat kaki pada struktur tubuh kita.
Jika salah satu tiang utama ini tidak ada, maka bangunan ini menjadi rawan roboh, minimal menjadi bangunan yang doyong. Bahkan, bangunan keislaman bisa roboh jika sampai tiang puasa ini diingkari, dikufuri, tidak dipercaya sebagai syariat Islam.
Ma'asyiral muslimin rakhimakumullah.
Di antara makna ayat: