Khutbah Jumat Terbaik 2024 Tema Ketakwaan Menjadi Pondasi Mewujudkan Negeri Yang Tentram dan Sejahtera

photo author
- Kamis, 22 Februari 2024 | 17:14 WIB

METRO SULTENG-Khutbah Jumat kali ini tahun 2024 mengangkat tema tentang pentingnya meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Bukan hanya saja mampu meningkatkan kualitas pribadi, ketakwaan juga mampu menjadi fondasi yang kuat dalam terwujudnya kesejahteraan sosial.

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْـدُ. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. لَقَدۡ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسۡكَنِهِمۡ ءَايَةً ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍۖ كُلُواْ مِن رِّزۡقِ رَبِّكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لَهُۥۚ ‌بَلۡدَةٌ ‌طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ [سبأ: 15] . وقال أيضا: وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلاً قَرۡيَةً كَانَتۡ ‌ءَامِنَةً ‌مُّطۡمَئِنَّةً يَأۡتِيهَا رِزۡقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتۡ بِأَنۡعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلۡجُوعِ وَٱلۡخَوۡفِ بِمَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ [النحل: 112] كَمَا أُوْصِيْ بِطَاعَةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَائِلِ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحسنةَ تَمْحُهَا، وخَالقِ النَّاسَ بخُلُقٍ حَسَنٍ." رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Dengan didasari rasa syukur yang kita buka dengan memperbanyak kalimat alhamdulillahi rabbil ‘alamin, serta dengan shalawat kepada baginda Rasulullah, kami mengingatkan diri kami pribadi sekaligus mengajak segenap jamaah seluruhnya untuk meningkatkan komitmen kita dalam bertakwa kepada Allah. Kita tingkatkan terus komitmen kita untuk taat menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi segenap larangannya. ad Ketakwaan yang kita bangun secara personal selama ini, mari kita tingkatkan juga menjadi ketakwaan sosial. Fattaqullâha jamî’an fii kulli ri’âyatikum al-ijtima’iyyah.

Mari kita selalu bertakwa bersama-sama dalam mengupayakan kesejahteraan sosial negara kita. Maasyiral muslimin rakhimakumullah, Pada kesempatan yang penuh barakah ini, dengan penuh syukur di hadapan-Nya mari kita sejenak memahami dan merenungkan pesan ketakwaan sosial dan kesejahteraan sosial yang tercermin dalam Al-Qur'an dan juga dalam hukum yang telah ditetapkan oleh negara kita tercinta. Kesejahteraan sosial adalah hak setiap individu dalam masyarakat.

Hal ini juga diakui oleh negara dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Pasal 1 ayat (1) berbunyi: "Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya."

Ini menegaskan bahwa kesejahteraan sosial bukan hanya sekedar kebebasan dari kemiskinan materi, tetapi juga mencakup pemenuhan kebutuhan spiritual dan sosial, sehingga setiap individu dapat hidup layak dan berperan aktif dalam masyarakat.

Tidak hanya itu, kesejahteraan sosial ini sebenarnya juga menjadi hak, bahkan jaminan dari Allah bagi negara yang pandai bersyukur, bangsa yang mampu menampilkan tanda-tanda kekuasaan, kasih sayang, dan kerahmatan Allah. Mari kita perhatikan firman Allah swt dalam Surat Saba' ayat 15 yang telah kami bacakan di mukaddimah khutbah ini.

لَقَدۡ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسۡكَنِهِمۡ ءَايَةً ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍۖ

Artinya: “Sungguh, pada kaum Saba’ benar-benar ada suatu tanda (kebesaran dan kekuasaan Allah) di tempat kediaman mereka, yaitu dua bidang kebun di sebelah kanan dan kiri.” Tersirat pesan dalam pembuka ayat ini bahwa Negeri Saba’ yang merupakan simbol negeri sejahtera, gemah ripah loh jinawe adalah negeri yang di setiap penjurunya, di rumah-rumah warganya, terpancar ayat atau tanda kekuasaan, tanda kasih sayang, dan tanda kemurahan rahmat Allah.

Tanda-tanda sifat-sifat Allah yang agung terpancar dari rumah-rumah warga Saba’. Mereka sejahtera, bahagia, karena terpenuhi kebutuhan material, spiritual, dan sosialnya sehingga dapat hidup layak dan mengembangkan diri serta mampu melaksanakan fungsi sosialnya.

Tanda-tanda sifat Agung Allah itu adalah berupa dua bidang kebun di kanan dan kiri tempat tinggal mereka. Kebun merupakan simbol kesejahteraan ekonomi, kesejahteraan spiritual, dan kesejahteraan sosial.

Di kebun (jannah), ada aktivitas ekonomi, sumber kehidupan material langsung dari alam. Kebun (jannah) juga berfungsi sebagai sumber ketenangan jiwa, menghasilkan udara yang sejuk dan segar, suasananya menenangkan dan menenteramkan jiwa.

Kebun (jannah) ini juga menjadi salah satu perekat hubungan sosial. Di situ ada kerjasama, ada kepedulian, ada kolaborasi dan ada perlindungan hak. Kita bisa bayangkan jika kebun-kebun itu mengelilingi kediaman (maskan) kita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X