Khutbah Jumat 12 Januari 2024 Tema Pentingnya Wujudkan Kerukunan dalam Kehidupan Bermasyarakat Tidak Tercerai Berai

photo author
- Kamis, 11 Januari 2024 | 04:42 WIB
Materi khutbah Jumat Islam agama cinta damai
Materi khutbah Jumat Islam agama cinta damai

METRO SULTENG-Khutbah Jumat ini mengangkat tema tentang upaya yang harus dilakukan oleh setiap individu dalam mewujudkan kerukunan dalam kehidupan. Kerukunan menjadi aspek yang sangat vital dalam mewujudkan kemaslahatan. Tanpa kerukunan maka akan banyak hal yang mendatangkan kemudlaratan. Berikut naskah khutbahnya.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، وَهُوَ الَّذِيْ أَدَّبَ نَبِيَّهُ مُحَمَّدًا ﷺ فَأَحْسَنَ تَأْدِيْبَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أما بعد . فيا أيها الحاضرون، أُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَ إِيَّاكُم بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْن. قال الله تعالى في كتابه الكريم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia,

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, di hari Jumat yang disebut oleh Nabi Muhammad sebagai sayyidul ayyam (ratunya hari-hari), sepatutnya kita mengucap syukur kepada Allah swt yang telah memberikan nikmat iman, Islam, kesehatan, dan nikmat lainnya. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.

Di awal khutbah ini, kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri dan juga kepada para hadirin sekalian agar senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah swt dengan selalu berusaha melaksanakan perintah-perintah Allah serta menjauhi larangan-laranganNya. Semoga ketakwaan itu senantiasa mengiringi perjalanan kita sampai kelak dipanggil oleh Allah swt dalam keadaan husnul khatimah, amin ya rabbal alamin.

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia

Kerukunan dan persatuan persatuan adalah kunci sebuah keberhasilan. Ibaratnya lidi, jika ia hanya sepotong, maka niscaya mudah untuk dipatahkan, namun jika dikumpulkan menjadi sebatang sapu lidi, maka ia akan kuat serta bermanfaat untuk membersihkan lingkungan. Demikian pula sebuah keluarga yang rukun dan bersatu akan mampu menciptakan lingkungan keluarga yang damai dan tenteram.

Sebuah organisasi yang rukun dan bersatu akan mampu merealisasikan visi dan misinya dengan maksimal. Bahkan sebuah bangsa yang rukun dan bersatu akan mampu menciptakan masyarakat yang kondusif sehingga seluruh cita-cita komponen bangsa biasa tercapai. Hal ini selaras dengan firman Allah:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Artinya, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imran [3]: 103).

Berkaitan pula dengan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan, dalam salah satu hadits Nabi diriwayatkan:


وَعَنْ أنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ وسلم: لاَتَقَا طَعُوا وَلاَتَدَا بَرُوا وَلَاتَبَا غَضُوا وَلاَتَحَا سَدُوا، وَكُونُواعِبَادَ اللهِ إخْوَانًا ، وَلاَيَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya, “Dari Anas ra, dia berkata, ‘Rasulullah saw bersabda, ‘Jangan putus-memutus hubungan, jangan belakang-membelakangi, jangan benci-membenci, dan jangan hasud menghasud. Jadilah kamu hamba Allah sebagai saudara, dan tidak dihalalkan bagi seorang Muslim mendiami saudara sesama Muslimnya lebih dari tiga hari.’” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X