METRO SULTENG-Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) membuka rute pelayaran kapal perintis KM Sabuk Nusantara 38 untuk tujuan Poso, Wakai, Una-Una, Gorontalo dan Bitung.
Pelayaran perdana KM Sabuk Nusantara 38 di Pelabuhan Poso di Kelurahan Bonesompe, Poso Kota, Minggu (28/8) sore masih sepi penumpang dengan tujuan Gorontalo.
Baca Juga: Lumpuh di Trans Sulawesi Jalur Lutim, Penyebabnya Truk Muatan AlBERT Mogok Dibadan Jalan
Selain di Poso, KSOP Kelas II Teluk Palu juga telah meresmikan penggunaan kapal perintis baru yaitu KM Sabuk Nusantara 89 yang melayani konektivitas antar kota dan kabupaten di Sulawesi Tengah dan Kalimantan dengan rute Palu-Samarinda-Bontang-Ogoamas-Malala-Tolitoli-Maratua.
Peresmian pembukaan pelayaran ini dilakukan oleh Bupati Donggala Kasman Lassa, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Hendri Ginting, turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tengah, Kepala KSOP Pelabuhan Pantoloan serta perwakilan Wali Kota Palu, Sabtu (27/8/2022) sore, di Pelabuhan Pantoloan, Palu-Sulawesi Tengah
Baca Juga: Kapal Perintis Sabuk Nusantara 89 Layani Rute Palu-Ibu Kota Negara di Kaltim sampai ke Maratua
Berbeda dengan di Donggala, kehadiran KM Sabuk Nusantara untuk pertama kali melayani rute dari Poso ini tampak biasa-biasa saja, tak ada prosesi yang istimewa dari Pemda Poso. Padahal hampir 15 tahun lebih atau pasca konflik Poso, pelabuhan Poso tidak melayani kapal penumpang, yang membuat aktitas pelabuhan penumpang nyaris lumpuh.
Peran Pemda Poso untuk mendukung dan menghidupkan aktifitas Pelabuhan dengan dibukannya kembali pelayaran sangatlah penting guna mendorong ekonomi masyarakat.
Baca Juga: HP OPPO A16 Harga Cuma 1 Juta, Cek Spesifikasinya Yang Super Canggih
Namun parahnya, perhatian itu tidak maksimal. Sehingga masih banyak masyarakat Poso yang belum mengetahui jika KM Sabuk Nusantara ini telah membuka rute Poso.
Bahkan menurut warga, akses jalan ke Pelabuhan Poso saja tidak diperhatikan, kondisi jalan berlubang.
"Apakah ini status jalan kabupaten atau propinsi, setidaknya pemerintah daerah bisa bekerjasama dengan Pemprov Sulteng untuk memperbaiki jalan menuju Pelabuhan," kata warga setempat.
Dilain tempat, saat peresmian KM Nusantara di Dinggala, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Hendri Ginting mengatakan bahwa kapal perintis ini merupakan sarana transportasi laut yang bisa memudahkan masyarakat Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Jenis-Jenis Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan
"KM Sabuk Nusantara 89 ini selain menjadi sarana transportasi juga diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," ujar Capt. Hendri.