METRO SULTENG - Senator DPD-RI, Dr Abdul Rachman Thaha SH, MH, kembali menyerukan harapan masyarakat Indonesia yang lama terpendam. Apa itu? Yakni dikembalikannya Polri ke pelukan TNI.
Hal ini disampaikan senator muda satu ini, karena resah melihat wajah Polri hari ini. Perbuatan oknum-oknum anggota Polri, sangat membawa dampak dan beban besar bagi institusinya.
Senator yang familiar disapa ART ini menegaskan, tidak ada lagi yang perlu ditutup-tutupi. Citra Polri kian hari kian mengecewakan masyarakat Indonesia.
Ekspektasi masyarakat terhadap Polri, jauh panggang dari api. Kesan negatif yang menyeruak ke permukaan, justru lebih besar dibanding tugas dan fungsinya.
"Ketika Polri dipisahkan dari ABRI waktu itu, tahun 1999, saya setuju sekali. Harapan masyarakat sangat tinggi di pundak Polri. Tapi apa, hari ini masyarakat tambah kecewa,"kritik ART ketika berbicara ke media ini, Jumat (26/8/2022).
Ketika Polri masih bergabung di TNI, betapa maksimal peran dan fungsinya. Jarang ada gesekan. Apalagi konflik internal dan konflik kepetingan. Juga jarang terdengar kegaduhan.
"Saya juga banyak keluarga di Polri. Jadi, kecil kemungkinan ada tendensi dengan usul dikembalikan Polri ke TNI. Tujuan saya, murni demi kepentingan masyarakat, negara, dan bangsa"tegas senator dari dapil Sulawesi Tengah ini.
Semoga akan lebih baik ketika Polri kembali ke pelukan TNI. Karena trend perilaku oknum Polri, sudah sangat luar biasa di luar track. Akibatnya, lembaganya yang menanggung semua beban itu.
Baca Juga: Tambang Ilegal di Indonesia Capai 2.741 Titik Dengan 3,7 Pelaku, ESDM Dorong Penerbitan IPR
"Akhirnya masyarakat menjadi apriori terhadap polisi. Saya berani katakan ini. Sekarang terbangun kesan di masyarakat kalau institusi Polri seperti superbodi. Susah tersentuh. Banyak yang ditutupi-tutupi," kritik keras ART.
Olehnya, kalau solusinya hanya dilakukan reformasi di tubuh Polri, itu sudah cukup. Sepertinya bukan itu jalan keluarnya. Sebab, sejak Polri dilebur dari TNI, upaya reformasi sudah dilakukan sekian kali. Bukan malah lebih baik, tapi malah buruk hasilnya.
Diungkapkan ART, anggaran negara dan fasilitas yang diberi ke Polri, cukup besar setiap tahun. Mestinya, prestasi Polri berbanding lurus dengan apa yang sudah diberi negara. Sebab, anggaran yang dialokasikan ke Polri bukan pemberian dari langit.
"Dilakukan dulu revisi Undang-Undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian. Revisi UU Polri bertujuan, menegaskan kembali fungsi korps Polri. Sekaligus menjadi pintu pembuka dalam memuluskan upaya pengembalian Polri ke TNI," demikian anggota Komite I DPD-RI yang tugasnya antara lain membidangi hukum dan keamanan. ***