METRO SULTENG-Mantan Bupati Poso periode 2016-2021 Darmin Agustinus Sigilipu (Das) menyentil Bupati Poso dr Verna GM Inkiriwang yang akan mengajukan pinjaman melalui program PEN sebesar Rp 120 Miliar, untuk membangun rumah sakit baru di kota Poso.
Menurut Das, daerah bisa membangun tanpa harus mengambil jalan pintas dengan berhutang, disitulah diliat kepiawaian seorang kepala daerah dalam mengelola pemerintahan, menunjukan prestasi dan inovasi, sehingga pemerintah pusat beri perhatian. Termasuk mengggali potensi daerah untuk meningkatkan PAD.
"Pengalaman saya sebagai Bupati untuk membangun daerah ini tanpa hutang dengan menunjukan prestasi, kalau kita menunjukan prestasi diakui oleh pemerintah pusat, pasti akan mendapat dana insentif daerah, seperti dana DID, dana itulah yang kita pakai membangun," ungkap Das kepada sejumlah media, Selasa, (23/8) dikantor DPD II Golkar Poso.
Baca Juga: 97 Polisi Rela Pertaruhkan Reputasi Demi Sambo, Semua Sudah Diperiksa Polri
Baca Juga: CEK FAKTA: Viral Video Tumpukan Uang Dolar 900 Miliar di Bunker Sambo
Selama periode menjabat Bupati Poso, Das mengaku banyak merain prestasi dan penghargaan dari pemerintah pusat. Seperti penghargaan kabupaten terbaik untuk kategori perencanaan dan pencapaian terbaik tingkat kabupaten dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) dari Kementerian PPN/ Bappenas RI.
Menurut pandangan Das, kalau Pemda berhutang, yang terjadi nanti istilah gali lubang dan tutup lubang, tentu kondisi tersebut tidak baik.
Baca Juga: Polres Morowali Blender Babuk Narkoba Seberat 2,295 Kilogram, Setelah Itu..
Baca Juga: Dituduh Rusak Barang Perusahaan, Rio di PHK PT RUJ, Keluarga Akan Lapor ke Disnaker Morowali
"Apalagi sebagai pemerintah daerah, kalau kita memberikan contoh kepada masyarakat banyak tentang hal seperti itu kira-kira bagaimana, cocok atau tidak," jelas Das mempertanyakan niat bupati ajukan hutang.
Keinginan membangun itu, sambung Das harus disesuaikan dengan kemampuan daerah dan skala prioritas. Sehingga ujung-ujungnya tidak membebani masyarakat. Apalagi pembangunan lewat hutang yang daerah sendiri PAD nya tak cukup untuk menutupi hutang.
Apalagi dalam situasi ekonomi bangsa saat ini yang mengalami inflasi diikuti dengan naiknya harga BBM yang akan berdampak pada ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Rumah Mewah Rektor Unila Karomani Diobok-Obok KPK, Satu Koper dan Map Besar Diamankan
Harusnya, Pemda Poso, jelas Das mendorong peningkatan dan bantuan UMKM agar ekonomi rakyat kuat menghadapi ancaman inflasi dampak ekonomi global.