METRO SULTENG-Pencanangan Sulawesi Tengah sebagai Negeri 1000 Megalith adalah sebuah lompatan besar dalam konsep pemikiran yang kemudian bisa menjadi sebuah tonggak kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Hal ini dikemukakan oleh Dosen Antropologi Universitas Tadulako, Muhammad Marzuki
dalam wawancara bersama Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sultengdi Kampus Untad.
Baca Juga: 2023, Sulteng Keluar dari Status Desa Sangat Tertinggal
Marzuki menjelaskan, dalam prespektif ilmu pengetahuannya situs megalith ini merupakan sebuah refleksi peradaban masa lalu yang kemudian memberikan nuansa pandangan baru.
"Megalit ini adalah simbol peradaban yang bisa menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang," kata Marzuki, Selasa, (11/7/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pencanangan ini akan membuat Sulawesi Tengah tidak hanya dikenal sebagai daerah tambang dan ekonomi. Tapi dikenal pula sebagai daerah yang mempunyai warisan megalitikum, yang merupakan peninggalan peradaban masa lalu yang luar biasa.
Baca Juga: Dugaan Penipuan Terkait Pelantikan Gubernur Sulteng Telah Berproses di Polda
Menurutnya, 1000 Megalit tidak bermakna sebagai angka material yang jumlah megalitnya ada 1000, tapi ini adalah pesan sebuah kebesaran dan kehadiran peradaban yang luar biasa, yang akan melahirkan banyak aktivitas, kemudian berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Terakhir, ia berharap agar semua stakeholder dan seluruh masyarakat Sulteng terlibat bersama-sama dan melihat ini sebagai sebuah lompatan yang luar biasa, sehingga nantinya bisa melahirkan sebuah kegiatan misalnya, Festival Megalit sekaligus mengekspos hal-hal yang berkaitan dengan corak dan ragam budaya lokal serta ekonomi masyarakat setempat.
Baca Juga: Seiko Perkenalkan Empat Jam Tangan Terbarunya, SEIKO 5 SPORTS yang Memancarkan Cahaya Emas
"Sekali lagi ingin saya katakan bahwa ini sebuah peninggalan peradaban besar yang harusnya kita lestarikan, dijaga keberadaannya dengan harapan, bisa membawa kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tengah," tutup Marzuki.***