"Itu ada teman bilang, mau bunuh usahanya kami, soalnya kita dilarang untuk kreatif bagaimana mengembangkan usahanya kita disini, maunya dorang mungkin disekitar pinggir kedai saja kita payung, nah bagamana kita mau bacuci piring tidak tempatnya," lanjut Nira mengunkapkan apa yang dirasakan setelah direvitalisasi dari tempat sebelumnya.
Walaupun demikian, para pedagang tetap bersyukur telah diperhatikan oleh Pemerintah Daerah Morowali untuk dibangunkan kedai, meskipun pendapatannya tidak seperti tempat menjual sebelumnya yang berada didekat jalan dan mudah terlihat oleh calon pembeli.***