METRO SULTENG-Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi Sensus Pertanian Tahun 2023. FGD ini buka secara resmi oleh Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary. Bertempat, di Aula BPS Sulteng. Rabu, (31/5/2023)
Pencacahan sensus pertanian ini akan dimulai pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Dan juga petugas lapangan sensus sebanyak 2.366 orang, pemeriksa lapangan sensus sebanyak 456 orang dan kordinator sensus kecamatan sebanyak 114 orang. Sehingga total petugas pencacahan usaha pertanian adalah 2.935 petugas.
FGD ini dihadiri Bappeda, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulteng, Kepala Bagian Umum BPS, Kepala BPS Kabupaten/Kota dan Fungsional Ahli Madya BPS, Jajaran BPS dan Mitra kerja.
Mengawali sambutannya, Simon Sapary menyampaikan bahwa FGD dan Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 ini menjadi momen penting untuk menyatukan komitmen bersama dalam menyukseskan ST2023.
Baca Juga: Polres Morowali Utara Tangkap Pelaku Curanmor dan Narkoba, 4 Diantaranya Perempuan
"Dalam Pencanangan ST2023 oleh Presiden Republik Indonesia pada 15 Mei yang lalu, Bapak Presiden menyatakan bahwa sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga akurasi data sangat diperlukan untuk menghasilkan akurasi kebijakan," kata Kepala BPS Sulteng pada kesempatan itu.
Selanjutnya, ia menerangkan bahwa sesuai amanat UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan rekomendasi dari Badan Pangan Dunia (FAO), setiap negara harus menyelenggarakan Sensus Pertanian minimal 10 tahun sekali.
Sejak pertama kali dilaksanakan pada 1973, Sensus Pertanian ini menjadi sensus pertanian ketujuh di Indonesia. Bersama Indonesia, tahun ini ada 17 negara lain yang juga akan melaksanakan sensus pertanian.
Baca Juga: Jam Tangan Pintar Kedua Google Pixel Bakal Dirilis, Dibekali Prosesor baru dan Wear OS 4
Di Indonesia, Sektor Pertanian memberikan kontribusi sebesar 11,77 persen terhadap perekonomian Indonesia di Triwulan I 2023, terbesar keempat setelah sektor Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Pertambangan.
"Hal ini sesuai dengan data yang menunjukkan bahwa sektor pertanian menyerap tenaga kerja tertinggi yaitu mencapai 29,36 persen tenaga kerja pada Februari 2023."sebut Simon Sapary.
Menurutnya, untuk mencapai kualitas dan kebermanfaatan data yang diharapkan, BPS telah melakukan sejumlah langkah pembaharuan. Pertama, ST2023 dirancang untuk menjawab kebutuhan data di level nasional maupun level global dengan mengacu kepada program FAO bernama World Programme for the Census of Agriculture (WCA) 2020.
Baca Juga: Perkenalkan! Jam Tangan CASIO G-SHOCK FULL STEEL GMB2100 “CASIOAK” Yang Elegant
Kedua, pengumpulan data ST2023 bukan hanya dilaksanakan dengan metode konvensional, dimana petugas mengunjungi responden secara door-to-door menggunakan kertas dan pensil (Paper and Pencil Interviewing/PAPI).
Melainkan juga menggunakan metode CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing), dimana petugas tetap mendatangi responden namun pendataannya menggunakan gadget.