METRO SULTENG-Rentang jam tangan Casio G-Shock muncul pada tahun 1983. G-Shock bertujuan untuk memiliki baterai setidaknya sepuluh tahun, tahan air sepuluh bar (100m) dan dapat bertahan dari ketinggian sepuluh meter. Sejak saat itu, Casio telah menjual lebih dari seratus juta jam tangan di seluruh dunia.
Salah satu model paling populer dalam jajaran mereka saat ini adalah yang disebut "CasiOak", yang dikenal karena kemiripannya dengan Royal Oak milik Audemars Piguet.
Baca Juga: Laporan Korban Penganiayaan Tak Kunjung Diproses, Ada Apa dengan Polda Sulteng?
GMB2100 baru adalah model pertama dari jajaran ini yang seluruhnya terbuat dari baja tahan karat dirilis tahun 2022.
Memiliki Bezel segi delapan dengan permukaan yang disikat terlihat cerdas pada jam tangan ini dan menyatu dengan baik dengan casing baja tahan karat.
Pengukuran untuk jam tangan baru adalah 49,8mm x 12,8mm , sedangkan tujuan ketahanan air G-Shock asli adalah 100m, yang ini berlipat ganda dengan ketahanan air 200m.
Baca Juga: Arloji Grand Seiko Mekar dengan Koleksi Warisan 44GS Edisi Terbatas Dirakit teknik manual
Sesuai namanya “tough solar”, jam tangan ini menggunakan tenaga surya dan baterai yang dapat diisi ulang untuk terus bekerja, bukan baterai standar atau mesin jam mekanis otomatis.
Pergerakan digital di dalam G-Shock baru dapat berjalan hingga dua tahun dalam kegelapan total. Casio mengatakan Anda dapat mengharapkan daya baterai berhari-hari hanya dari paparan beberapa menit, baik cahaya alami maupun buatan.
Baca Juga: Jam Tangan Grand Seiko Edisi Terbatas Ulang Tahun ke-55 44GS hanya 2.000 Unit di Dunia
Jika Anda tidak menyukai baja tahan karat berwarna perak, maka pilihan warna hitam dan emas juga tersedia, meskipun perak klasik adalah pilihan bagus Harganya $550 (Rp8.250.742)
untuk model perak dan $600
(Rp9.000.810) untuk versi berwarna.***
