METRO SULTENG- Bupati Morowali Drs Taslim mengungkapkan pertumbuhan investasi di daerah yang dipimpinnya itu sampai dengan tahun 2022 telah mencapai Rp 96 triliun. Hal ini berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, pertumbuhan investasi ini efeknya bukan hanya ke masyarakat tapi juga ke daerah, yaitu adanya peningkatan penerimaan pendapatan yang di proyeksikan pada tahun 2024 mencapai Rp 1,9 triliun.
Baca Juga: 15 Amalan Bulan Ramadhan Yang Dicontohkan Nabi Agar Puasamu Tidak Sia-Sia
Dibalik itu semua, Taslim menjelaskan, akan tercipta tantangan dalam merencanakan pembangunan di daerah. Seperti meningkatnya migrasi pencari kerja dari daerah lain serta bertambanhya jumlah penduduk yang berpotensi pada pemukiman kumuh.
"Tahun 2022 penduduk kita di Kabupaten Morowali tercatat 176,224 jiwa,” jelas Taslim saat membuka Musrenbang diruang Pola kantor Bupati Morowali, Kamis (16/3/2023).
Baca Juga: Anwar Hafid Minta PT TPI di Morowali Ditutup Pasca Tewasnya Empat Pekerja Tambang Nikel
Meningkatnya migrasi pencari kerja akan meningkatkan kepadatan pemukiman penduduk yang berdampak terhadap kepadatan arus lalulintas.
Menurunnya kualitas layanan kesehatan, pendidikan serta potensi ancaman keselamatan dan ketertiban masyarakat.
"Dampak lainnya, adanya kesenjangan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor," ungkapnya.
Baca Juga: Heboh!!! Ada Maxi-Scooter Baru Nih Dari MBP, SC300 Yang Gayanya Sangat Agresif
Terjadinya pertumbuhan ekonomi patut diapresiasi, namun masih perlu adanya perbaikan. Soalnya pertumbuhannya masih didominasi dari sektor pertambangan dan penggalian yaitu 17,22 persen, sektor industri pengolahan 31,91 persen.
Untuk sektor lainnya masih mengalami penurunan dari tahun 2021. Seperti sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang merupakan sektor dominan penggerak ekonomi masyarakat di Kabupaten Morowali turun sebesar 1,81 persen.
"Hal itu dikarenakan tingginya alih fungsi lahan dan turunnya kualitas lingkungan," tandasnya.***