Percepatan Proyek JIAT di Desa Tondo Donggala oleh BWSS III Sulteng dan Nindya Karya Target Selesai Akhir 2025

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 15:33 WIB
Pekerja  melakukan pengeboran Ada logo PU BWSS III (Fofo: Ilusttasi)
Pekerja melakukan pengeboran Ada logo PU BWSS III (Fofo: Ilusttasi)

METRO SULTENG-Pemerintah terus mendorong program ketahanan pangan nasional dengan pembangunan proyek-proyek infrastruktur pertanian. Salah satunya proyek pembangunan sistem Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang terletak di Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, yang mulai berjalan.

Aksen pengelolaan proyek rehab rekon pelaksanaannya dimulai sejak diturunkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) melalui pihak penyelenggara BWS III, yang sekalgus terjadwal pada awal Agustus, hingga jadwal batas pengerjaan pun tercatat sampai rentang waktu akhir Desember 2025.

Pelaksanaan kegiatan proyek Irigasi itu di kerjakan oleh penyedia jasa dari perusahaan BUMN Nindya Karya Tbk (Perseo).

Dari pantauan media ini, Kamis (30/10/2025), sejauh ini perkembangan dan pergerkan pembangunan rekonstruksi proyek JIAT kini telah masuk dalam titik garap fase deformasi peak star progres.

Baca Juga: Sore Ini, Ada Festival Musik Senja di Pelabuhan Lama Donggala

Sejumlah tim tenis petugas lapangan NK serta para crue perkerja bangunan terfokus dalam pengerjaan beberapa klaster, guna penguatan fotmasi struktur elemen konstruksi backcasting dan item pengkondisian jalur square off pada landscape terusan atau alur Irigasi.

Proyek yang dilabeli dengan komplemen sistem Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) itu diplot ditiga lokasi yang berbeda yakni meliputi 3 Kabupaten. Yaitu, Kabupaten Bangai, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), proyek itu melekat di leding sektor Balai Wilyah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu Sulawesi Tengah.

Alokasi anggaran proyek itu bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) diglontorkan melalui Kementrian PUPR, (Pekerjaan Umaum dan Penataan Ruang) BWS III Sulteng dengan nilai total Rp47 Milyar lebih.

Eksistensi Pemerintah Sulawesi Tengah, kini terus melakukan peningkatan pembangunan infrastruktur dan tata ruang kearah yang lebih baik dan efektif dalam berbagai front (unit) sektor real, terutama mencakup pembangunan Irigasi guna menyahuti kebutuhan petani yang sedari dulu menginginkan ketersediaan limpahan air bakal mengairi lahan pertanian mereka.

Baca Juga: Polda Sulteng: Penyelidikan Kasus Kematian Afif Siraja Berjalan Profesional dan Transparan

Hal ini bertujuan merestorasi bidang ketahanan pangan serta memicu stabilitas pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang lebih efektif dalam sektor pertanian.

Selain itu juga bertujuan guna mondorong harapan pasti para pengguna manfaat untuk perbaikan ekonomi dan kesejahteraan petani.

"Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah ini sangat penting buat kami, terutama bagi petani, bahwa selama ini petani juga sangat kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah".

"Tak hanya itu seluruh lahan persawahan masyarakat petani di desa ini hanya mengandalkan air dikala datangnya musim hujan atau idealnya lahan tersebut, hanya menggunakan sawah tadah air hujan, disaat musim kemarau.

"Maka air bagi kami adalah sumber dari segala kehidupan, bahwa sumber air irigasi tersebut adalah tumpuan harapan bagi seluruh petani didesa kami, apa lagi dengan adanya sumber air ini, pastinya petani dapat meningkatkan kembali hasil pertaniannya,,"ujar Aminudin selaku aparatur desa Tondo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X