"Dengan cara itu, kita akan mendapatkan perdamaian yang sejati. Tak ada lagi kebencian, tak ada lagi kecurigaan," imbuhnya sambil menghentak podium PBB.
Sindiran Netanyahu: Mereka Berperang Lawan Israel
Saat berpidato di Sidang Umum PBB, pada Jumat, 26 September 2025, Netanyahu menyoroti pernyataan keras dari beberapa delegasi yang menyatakan kepeduliannya terhadap Palestina.
"Banyak dari mereka yang berperang melawan Israel hari ini akan pergi besok," sindirnya.
Di sisi lain, Times of Israel menyebut, pernyataan itu menyiratkan harapan perubahan aliansi yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara yang selama ini mendukung Palestina.
Janji Manis Teknologi dan Kerja Sama
Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu menawarkan manfaat kerja sama teknologi sebagai alat diplomasi ihwal konflik negaranya dengan Palestina.
"Orang-orang Arab dan para pemimpin Muslim yang berpandangan jauh ke depan tahu bahwa bekerja sama dengan Israel," terangnya.
"(Kami) akan memberi mereka teknologi-teknologi Israel yang inovatif, termasuk di bidang kedokteran, sains, pertanian dan air, pertahanan dan kecerdasan buatan, dan banyak bidang lainnya," sebutnya.
Sikap Indonesia: Cari Solusi Damai
Posisi Indonesia yang diutarakan Prabowo di PBB dinilai menghadirkan alternatif dalam upaya pengakuan Palestina yang disertai jaminan keamanan bagi Israel.
"Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina," demikian kata Prabowo.
"Maka Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan mendukung segala jaminan bagi keamanan Israel," imbuhnya.
Hingga kini, pidato Netanyahu yang menyinggung pernyataan Prabowo di PBB menuai sorotan tajam usai diwarnai walk out dan protes kekejaman Israel terhadap Palestina.