Terungkap Dapur Fiktif MBG dan Tantangan Serapan Anggaran: Menkeu Purbaya Kerahkan Anak Buah Kawal Pelaksanaan Dilapangan

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 13:56 WIB
Istana buka suara terkait usulan DPR mengganti MBG jadi uang tunai. (indonesia.go.id)
Istana buka suara terkait usulan DPR mengganti MBG jadi uang tunai. (indonesia.go.id)

METRO SULTENG-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terusmenuai sorotan tajam usai terungkap anggaran yang disiapkan total mencapai Rp99 triliun, dengan rincian Rp71 triliun pada 2025 dengan tambahan Rp28 triliun.

Di balik besarnya dana yang digelontorkan, pelaksanaan program ini tidak lepas dari sorotan publik, terutama setelah muncul isu dapur fiktif dalam laporan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Perihal itu, kini Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak tinggal diam.

Khususnya, Purbaya menyebut adanya pantauan ketat dengan melibatkan aparat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di daerah.

Hal itu dituturkan Menkeu Purbaya saat kunjungan ke Kantor Badan Gizi Nasional (BGN) di Jakarta, pada Jumat, 26 September 2025.

Baca Juga: Dugaan Menu MBG Tak Layak Konsumsi Kian Meluas, Sebabkan Ribuan Siswa Keracunan hingga Kantin Sekolah yang Terpinggirkan

Dalam pertemuan dengan Kepala BGN, Dadan Hindayana, Purbaya diketahui membicarakan kondisi serapan anggaran, kemungkinan tambahan dana, hingga langkah evaluasi ke depan.

Purbaya menyebut, evaluasi program akan dilakukan pada akhir Oktober 2025 mendatang. Hasil dari pemantauan itu akan menentukan apakah pemerintah menambah anggaran, mempertahankannya, atau justru memangkas anggaran.

“Kalau betul bisa nyerap, ya kita kasih tambah, kalau nggak, ya kita potong,” tegas Purbaya.

Lantas, bagaimana sejauh ini pemantauan Menkeu Purbaya usai sebelumnya menyeruak isu dapur fiktif dalam program MBG? Berikut ulasan selengkapnya.

Kawalan Ketat Menkeu

Purbaya menekankan dirinya tidak hanya akan memantau dari kantor pusat, melainkan turun langsung ke lapangan.

Menkeu pengganti Sri Mulyani itu mengaku sudah mengerahkan sejumlah pegawai Kementerian Keuangan untuk memonitor di 20 titik secara acak.

“Saya akan monitor di lapangan seperti apa. Nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi,” ucap Purbaya dalam kesempatan yang sama.

Menurut Purbaya, langkah ini bukan untuk mencari kesalahan, tetapi memastikan pelaksanaan program benar-benar berdampak pada masyarakat dan terjaga akuntabilitasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X