Gema Kerukunan Kulawi Raya Dilaunching, Anwar Hafid: Kepemimpinan Dibangun Bukan dari Balik Meja

photo author
- Senin, 16 Juni 2025 | 06:48 WIB
Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, saat hadir di Kecamatan Kulawi Selatan dalam rangka launching Gema Kerukunan Kulawi Raya, Minggu 15 Juni 2025. (Foto: IST).
Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, saat hadir di Kecamatan Kulawi Selatan dalam rangka launching Gema Kerukunan Kulawi Raya, Minggu 15 Juni 2025. (Foto: IST).

METRO SULTENG – Desa Tompi Bugis Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, dikunjungi Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid pada Minggu (15/6/2025).

Kunjungan orang nomor satu Sulteng itu didampingi Wakil Gubernur Reny Lamadjido. Kehadiran Anwar Hafid untuk meluncurkan program Gema Kerukunan Masyarakat Kulawi Raya.

Ribuan warga hadir. Momen ini dinilai penting dalam memperkuat semangat kebersamaan lintas suku, budaya, dan agama, sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah.

Baca Juga: Di Hadapan Bos Lippo Group, Gubernur Anwar Hafid Paparkan Potensi Investasi Sulteng

Peluncuran Gema Kerukunan ditandai dengan pembacaan Maklumat Budaya Toleransi Suku, Budaya, dan Agama oleh para tokoh adat Kulawi sebagai simbol komitmen menjaga keharmonisan dan nilai-nilai kearifan lokal.

Suasana acara berlangsung khidmat dan penuh keakraban. Bupati Sigi Moh. Rizal Intjenae juga hadir. Tampak pula Sekprov Sulteng Novalina, anggota DPRD Sulteng Hidayat Pakamundi, serta hampir seluruh kepala OPD di lingkup Pemprov Sulteng hadir.

Di hadapan ribuan warga Kulawi Raya (Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu dan Pipikoro), Gubernur Anwar Hafid menyampaikan apresiasi atas kuatnya budaya Kulawi sebagai perekat masyarakat di tengah keberagaman.

“Kepemimpinan BERANI (Bersama Anwar-Reny) tidak bisa dibangun hanya dari balik meja, tetapi harus tumbuh bersama rakyat. Saya bersyukur bisa hadir dan mendengar langsung suara masyarakat Kulawi,” ungkapnya.

Baca Juga: Karena Kebijakan Populisnya, Gubernur Anwar Hafid Didaulat sebagai Kawan Gema

Ia juga menegaskan, kunjungannya bukan untuk sekadar menyampaikan program, melainkan untuk menyerap langsung aspirasi warga.

“Saya tidak akan banyak bicara. Silakan sampaikan langsung apa yang dibutuhkan. Kami catat dan segera tindaklanjuti. Karena kami hadir untuk mendengar, bukan hanya menjanjikan,” tegasnya.

Usai peresmian, Gubernur Sulteng membuka sesi dialog rakyat. Sejumlah warga dari berbagai desa menyampaikan langsung persoalan yang mereka hadapi.

Mulai dari jembatan rusak di Desa Wangka, akses jalan di Desa Lonca, ancaman banjir sungai di Gimpu, hingga belum tersedianya penerangan listrik di empat desa pegunungan.

Baca Juga: Cegah Pekerja Migran Ilegal, Hari Ini Menteri PPMI - Pemprov Sulteng Teken MoU

Keluhan juga datang dari sektor pendidikan. Seorang guru SMPN 32 Kulawi melaporkan keterbatasan ruang belajar, sementara Komite SD Inpres Dekade 6 menyoroti bangunan sekolah yang belum diperbaiki pascagempa. Seorang ibu dari Desa Gimpu mengungkapkan kebutuhan mendesak akan dokter tetap di puskesmas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X