Gubernur Sulteng Ultimatum Perusahaan Tambang Terkait Jalan Nasional dan Pencemaran Lingkungan

photo author
- Kamis, 1 Mei 2025 | 18:40 WIB
Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Wagub Reny Lamadjido hadir di acara Talk Show Berani Ngopi dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5/2025) di Kota Palu. (Foto: Ist).
Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Wagub Reny Lamadjido hadir di acara Talk Show Berani Ngopi dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5/2025) di Kota Palu. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Hari Buruh Internasional atau May Day pada Kamis hari ini (1/5/2025), juga diperingati di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Di momen Hari Buruh tahun ini, Gubernur Sulteng Anwar Hafid mendorong pihak swasta agar mau bekerjasama dengan pemerintah dalam membangun infrastruktur jalan.

Hal itu disampaikan Gubernur Sulteng saat menghadiri Talk Show Berani Ngopi di Tanaris Kafe, Kota Palu, di momen peringatan Hari Buruh.

Baca Juga: Sejarah Hari Buruh Internasional Tiap 1 Mei, Kenang Tragedi Para Pekerja yang Menuntut Hak Bekerja dengan Layak

"Kerjasama dengan pihak swasta, dimungkinkan lewat skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dalam rangka membangun dan merawat jalan-jalan negara yang dilalui perusahaaan di sekitar kawasan produksi," kata Gubernur Anwar Hafid yang hadir bersama Wagub Reny Lamadjido.

Skema ini, menurutnya, sangat rasional di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Dengan begitu, pemerintah tidak harus memikul semua beban anggaran pembangunan dan perawatan jalan.

Contoh konkrit, sebut Gubernur Anwar Hafid, PT IMIP di Morowali. IMIP sudah melakukan pembangunan jalan nasional di kawasan Bahodopi, sebagai respons tanggung jawab sosial perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat Morowali.

Baca Juga: Dukung Gubernur Anwar Hafid Perjuangkan DBH Tambang, ART: Sulteng Butuh Keadilan

"Apa yang dilakukan IMIP, diharap dapat menginspirasi perusahaan tambang lainnya yang kendaraan mereka sering lalu lalang di jalan-jalan Trans Sulawesi," sebut orang nomor satu Sulteng itu.

Seperti jalan Trans Sulawesi di Watusampu (Kota Palu) dan Tompira (Morowali Utara), kerusakan jalan nasional itu sudah sangat parah. Gubernur Sulteng memberi perhatian terhadap kedua ruas jalan ini.

“Hanya ada dua pilihan, pertama bangun fly over sendiri atau kedua bantu perbaiki jalan,” tegas gubernur mengultimatum.

Apabila perusahaan tidak mematuhi dua opsi ini, Gubernur Anwar Hafid menyatakan siap dan berani menindak tegas para pengusaha nakal yang melalaikan tanggung jawabnya.

Baca Juga: Curhat Gubernur Sulteng ke Komisi II: Smelter Nyumbang Triliunan, Daerah Cuma Kebagian Miliaran

"Saya akan tindak tegas jika ini diabaikan," katanya.

Selain itu, Pemprov Sulteng telah mengontak BMKG untuk memasang alat pemantau kualitas udara di beberapa titik penambangan. Bahkan Pemprov meminta update laporan cuaca mingguan untuk memantau dampak polusi udara di sekitar lokasi pertambangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Sumber: Biro Adpim Pemprov Sulteng

Tags

Rekomendasi

Terkini

X