Gubernur Anwar Hafid Dorong Kearifan Lokal dan ASN Unggul untuk Mewujudkan Visinya

photo author
- Senin, 10 Maret 2025 | 05:22 WIB
Gubernur Sulteng Anwar Hafid, saat rapat RPJMD yang menghadirkan beberapa orang pakar.
Gubernur Sulteng Anwar Hafid, saat rapat RPJMD yang menghadirkan beberapa orang pakar.

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo

Sabtu, 8 Maret tahun 2025 bertempat di gedung Pogombo Pemprov Sulteng dilaksanakan rapat terbatas mendiskusikan penyetaraan RPJMD periode 2024 - 2029.

Selain Gubernur, juga dihadiri oleh Wagub Reny Lamadjido, Sekprov Novalina, Kepala Bappeda, Sandra Tubondo, Kepala Bapenda Rifky A.Mustaqim, Plt Kepala BPKAD Rudy Dewanto, bersama tim penyusun RPJMD.

Rapat penyetaraan RPJMD kali ini dinilai agak berbeda, karena menghadirkan sejumlah pakar di bidangnya. Dua orang berasal dari mantan birokrat, dua dari akademisi, dan satu lainnya dari frofesional. Lima pakar diberi kesempatan untuk memberi masukan.

Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Ungkap Rahasia Suksesnya: Rutin Berjamaah di Masjid

Harapannya agar RPJMD yang disetarakan bisa jadi pedoman operasional sesuai kebutuhan, mencapai visi Gubernur dan Wakli Gubernur yaitu "Berani mewujudkan Provinsi Sulawesi Tengah yang Maju dan Berkelanjutan".

Gubernur Anwar Hafid dalam paparannya menyampaikan ada sembilan strategi yang akan diterapkan dalam mencapai visi itu yang didahului oleh kata kata Berani.

Kata Berani itu bisa dimaknai sebagai kondisi bahwa semua komponen, termasuk kepala OPD dan perangkatnya, harus berani menyusun progran dan kegiatan yang bermuara pada kesejahteraan dan kemajuan daerah disertai rasa tanggung jawab dan konsekuensi risiko.

Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Bentuk Satgas Penyelesaian Konflik Agraria, Eva Bande Dijagokan Jadi Ketua

Kondisi ini tentunya menjadi alarm (tanda hati-hati) bagi senua pihak. Apalagi Gubernur Anwar mengemukakan satu rupiahpun uang negara yang telah dibelanjakan seharusnya bermuara pada kesejahteraan rakyat.

Karenannya pendekatan yang dipakai dalam perencanaan dan implementasi seyogianya sudah berorientasi outcome (manfaat) tidak lagi output (administrasi selesai) yang selama ini jadi ciri tata kekola birokrasi.

Sembilan Berani itu adalah berani cerdas, sehat, lancar, terang, berdering. Selanjutnya berani murah, panen raya, tangkap banyak dan berkah dilengkapi dengan defenisi operasional.

Dicontohkan oleh Gubernur berani murah antara lain, upaya mejaga inflasi melalui aspek ketersediaan- keterjangkauan bahan pangan oleh OPD Dinas Pangan bersama Prindustrian.

Baca Juga: Ekonomi Lesu, Daya Beli Memburuk Jelang Lebaran; Waktunya BERANI Buktikan Janji

Tangkap banyak, bagaimana OPD DKP bisa memproduksi ikan lebih banyak baik melalui kegitaan budidaya dan tangkap yang bermuara pada penyediaan pangan dan peningkatan nilai tukar pembudidaya ikan dan nelayan serta pertumbuhsn ekonomi daerah dan devisa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X