Masjid Agung Darussalam Berganti Nama, Simbol Kebangkitan Spiritual Masyarakat Sulteng Pasca Bencana 2018

photo author
- Sabtu, 8 Februari 2025 | 08:01 WIB
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura meresmikan penamaan Masjid Raya Baitul Khairaat. (Foto: Ist).
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura meresmikan penamaan Masjid Raya Baitul Khairaat. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Masjid Agung Darussalam resmi berganti nama. Jum'at (7/2/2025), Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, meresmikan penamaan masjid tersebut dari Masjid Agung Darussalam menjadi Masjid Raya Baitul Khairaat.

Peresmian bertempat di Jalan WR Supratman, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menyampaikan bahwa masjid itu adalah identitas yang mempertegas keberadaan masjid raya sebagai ikon religiusitas di Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Prioritas, RSUD se Sulteng Jalin Kerjasama Dengan RSUP Dr Wahidin Sudiro Husodo Makassar

Ini juga menjadi pengigat bagi smua bahwa masjid ini bukan hanya menjadi kebanggaan, tapi juga dapat menjadi simbol persatuan dan kebersaan umat Islam, serta berperan sebagai puasat kegiatan keislaman.

"Masjid ini nantinya menampung kegiatan keagaman mulai dari kegiatan ibadah, pendidikan mu'amalah dan dakwa. Juga menjadi sarana informasi keislaman, pembinaan umat secara komprehensif dan multi fungsi, serta bermanfaat besar bagi masyarakat Sulteng. Dan yang tatkala penting menjadi keberkahan bagi masyarakat luas," kata gubernur.

Fahrudin Yambas, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulawesi Tengah selaku panitia kegiatan menyatakan Masjid Raya Baitul Khairaat akan menjadi pusat peradaban untuk mewujudkan kebaikan.

Baca Juga: Pasca Putusan MK dan Penetapan KPU, Anwar Hafid Kunjungi Rumah Ibu Angkatnya

Baitul Khairaat berasal dari dua kata yang terambil dalam Al'quran. Maknanya, pusat kegiatan dan ibadah, rumah atau tempat melakukan aktivitas ibadah shalat dan dakwa.

Kemudian menjadi tempat penuh kemuliaan dalam perspektif Islam. Masjid ini juga dapat dimaknai sebagai tempat untuk berteduh dan bertemu.

Setelah peresmian penamaan masjid tersebut, gubernur dan rombongan melanjutkan agenda dengan meresmikan pembangunan Masjid An-Nafi di kompleks kantor Bappeda Sulawesi Tengah di Jalan Muh Yamin.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Sulawesi Tengah, Andi Rully Djanggola menyampaikan, progres pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat kini telah mencapai 78 persen. Ditargetkan selesai pada 30 April 2025.

Baca Juga: Dukung Polri Tingkatkan Pelayanan di Morowali, Pj Bupati Yusman Mahbub Resmikan Kantor Polsek Bungku Tengah

"Masjid ini belum dapat digunakan untuk shalat tarawih bulan Ramadan tahun ini, demi memastikan keamanan jamaah dan kelancaran proses pembangunan," kata sang kadis.

Peresmian nama Masjid Raya Baitul Khairaat diharapkan menjadi simbol kebangkitan spiritual dan kemakmuran bagi masyarakat Sulawesi Tengah pasca bencana 2018 silam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Sumber: Biro Adpim Pemprov Sulteng

Tags

Rekomendasi

Terkini

X