METRO SULTENG - Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, diwakili Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Perekonomian se-Sulawesi Tengah Tahun 2024.
Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna H.M. Ali Hamid pada Selasa (14/5/2024) di Kabupaten Banggai Laut.
Tema rakor yaitu: “Akselerasi Ekonomi Sulawesi Tengah Yang Lebih Sejahtera, Maju Melalui Pengembangan SDA, Pengendalian Inflasi, Pengembangan Ekonomi Syariah Dan Tata Kelola BUMD, BLUD”.
Baca Juga: Petikan Gitar Panglima TNI Agus Subiyanto, Pukau Warga Sulteng saat Nyanyikan Lagu Always
Turut hadir, Bupati Banggai Laut, unsur Forkopimda Banggai Laut serta para Kabag Perekonomian se-Sulawesi Tengah (Sulteng).
Melalui Asisten II, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menyampaikan pelaksanaan rakor itu merupakan bagian dari upaya untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan dalam rangka menyinkronkan dan mengharmonisasi berbagai kebijakan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota se-Sulteng.
“Kita perlu membangun sinergi antara kegiatan pertambangan, BUMD, swasta dan semua kegiatan perekonomian untuk mendukung pembangunan daerah di Provinsi Sulteng,” sebutnya.
Sulteng memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah, hal ini merupakan aset nasional maupun daerah yang harus dikelola secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Menyedihkan! Begini Derita Warga Luwu Utara Akibat Bencana Banjir Berkepanjangan
Salah satu contohnya ialah perlu adanya perhatian khusus dan upaya strategis pada pengelolaan-pengelolaan ruang laut, perlindungan lingkungan laut, dan menjaga lingkungan pesisir, pantai serta laut itu sendiri.
Tidak hanya pada sektor kelautan dan perikanan saja, namun masih banyak sektor seperti pertanian, kehutanan, dan industri yang akan menjadi fokus pemerintah.
Menurutnya, perekonomian dan SDA perlu mendorong program-program yang menjadikan masyarakat Sulteng menjadi mandiri secara ekonomi dan mampu bersaing di era saat ini, melalui banyak hal.
Salah satunya pemanfaatan BUMD maupun kelompok-kelompok tani dan nelayan yang nantinya bisa berinovasi di bidangnya.
Baca Juga: Transfer Ilmu Pertambangan, IMIP Kirim Ratusan Karyawan Kuliah di China
"Juga melalui pengembangan pariwisata bahari berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal dan kelestarian lingkungan," kata Asisten II.