METRO SULTENG - Pesan untuk memberikan yang terbaik disampaikan Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Nenk ST., MM, di acara halal bi halal Dinas Kehutanan pagi tadi, Senin 22 April 2024.
Memberikan yang terbaik dalam peran dan tugas masing-masing bagi kemajuan daerah, diminta Kadis Kehutanan harus di-nomor satu-kan serta tertanam dalam sanubari.
Terlebih lagi bagi ASN yang bekerja di jajaran Provinsi Sulteng, mari bersama-sama mendorong pembangunan Sulteng agar bergerak cepat menuju Sulteng yang lebih sejahtera dan maju.
Baca Juga: RPHJP Sulteng Direvisi, Dishut Libatkan Kementerian LHK
"Kita kawal bersama visi gubernur "gerak cepat menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju". Ini menjadi cita-cita bersama sebagaimana yang diamanahkan dalam RPJMD Sulteng 2021-2026," imbau Nenk.
Pada kesempatan itu, Nenk juga berharap kepada jajarannya untuk senantiasa membangun kekompakan dalam bekerja. Menciptakan suasana harmonis di lingkungan kerja supaya satu sama lainnya saling bersinergi. Rawat erat silaturahmi, hindari perselisihan.
"Mari jaga semangat, kekompakan dan hubungan baik sesama kita. Apalagi selama bulan Ramadhan kemarin kita sudah ditempah. Semoga kesuksesan selalu menyertai dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai ASN," Kadis Kehutanan mendoakan.
Juga hadir kepala UPT KPH lingkup Dishut Sulteng, Ketua Dharma Wanita Dishut dan jajarannya, pimpinan GIZ wilayah Sulteng, dan ikatan alumni SKMA.
Baca Juga: Di Momen Rapat Internal Dishut Sulteng, Muhammad Nenk: Kekuatan Dishut Ada di KPH
Hala bi halal Dishut Sulteng pagi tadi mengusung tema "Dengan semangat Idul Fitri Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Basyariyah Dalam Silaturahmi Yang Bersinergi".
Acara halal bi halal juga dirangkaikan dengan penyerahan SK pensiun dan cenderamata kepada Sahrul, salah seorang ASN Dishut Sulteng yang purna tugas.
SEDEKAH BISA UBAH TAKDIR
Hadir sebagai pemberi hikmah halal bi halal yakni Ustad H. Rifain, S.Ag. Dalam pesan agamanya, Rifain membuka dengan sejarah halal bi halal sehingga menjadi tradisi hingga saat ini.
Menurut Rifain, halal bi halal pertama kali dicetuskan tahun 1946, pasca kemerdekaan Indonesia. Kala itu terjadi perpecahan antar sesama anak bangsa.