METRO SULTENG-Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tolitoli Moh.Tang mengingatkan kepada para mahasiswa dari Universitas Madako ( Madako) dan sejumlah Ormas yang menyoalkan tentang perlunya perbaikan sistem pelayanan publik karena saat ini mendapatkan nilai merah dari ombudsman. Jika ingin mengkritik hal tersebut harus menyajikan data akurat agar argument yang disampaikan tidak mengambang atau terkesan mengada ada.
Hal itu disampaikan pada saat melakukan rapat dengar pendapat ( RDP) bersama sejumlah anggota DPRD, Bupati yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerah Moh Asrul Bantilan bersama sejumlah OPD belum lama ini.
Ditemui diruang kerjanya, Selasa 27 Februari 2024, Moh.Tang mengatakan ,bicara soal pelayanan publik khususnya pada OPD Dinas Pendidikan telah dilaksanakan dengan maksimal dan sesuai jalur koridornya.
"Pada saat RDP di Gedung DPRD, kita minta untuk melakukan mempresentasikan soal kinerja pelayanan di lingkup dinas pendidikan dan tak ada masalah dengan semua itu, bahkan dalam skala secara regional di tingkat Propinsi Sulawesi Tengah sudah memenuhi syarat, sehingga dari semua kabupaten, Dikbud Tolitoli menempati rangking satu dalam capaian kinerja bidang pelayanan publik dengan capaian 97%."jelasnya.
Sehingga, kata Moh Tang, pada saat menggelar rakor bersama badan statistik di salah satu hotel baru-baru ini, pihaknya sudah menyerahkan data primer sebagai data pendukung statistik.
Baca Juga: Aliansi Masyarakat Geresa Laroue Kecewa, Aksi Tolak Tambang Sejak Pagi Hingga Malam Hari Tak Kunjung Direspon Pj Bupati Morowali
Dikatakan, dari variabel dalam kategori untuk sistem pelayanan, Dinas Pendidikan Tolitoli secara nasional mendapat penghargaan dari Kemendikbud lewat Balai Penjaminan mutu pendidikan mulai dari soal implementasi kurikulum, pemanfaatan SDM kepala sekolah dan guru penggerak, data dapodik peserta didik setiap tahun dilaporkan saat penerimaan siswa baru mulai dari jenjang tingkat SD dan SMP Negeri dan swasta.
Pasalnya jika tak dilaporkan maka tak bisa di baca oleh sistem oleh Kemendikbud. Dijelaskan, jika bicara soal pelayanan di Dikbud dibagi menjadi dua variabel yaitu pelayanan kantor dan pelayanan satuan yang meliputi layanan di sekolah semua tingkatan semuanya sudah berjalan dengan maksimal.
"Jadi kami membantah jika ada yang menyebut bahwa OPD teknis dinas pendidikan disebut tak melakukan kinerjanya dengan baik'.
:Jadi sekali lagi jika ada yang ingin mengkritik soal buruknya sistem pelayanan di dinas pendidikan, maka harus disertakan dengan menyajikan data lengkap lebih dulu dan jangan asal mengkritik," jelasnya.(Tim)
