METRO SULTENG-Diabetes melitus (DM) adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Glukosa adalah bentuk utama gula dalam tubuh. Tubuh memecah makanan menjadi glukosa dan menggunakannya sebagai sumber energi.
Pada orang sehat insulin membantu mengatur kadar glukosa (gula). Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas (organ panjang dan tipis yang terletak di belakang perut di belakang).
Pada penderita diabetes, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Hal ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah ("hiperglikemia").
Baca Juga: Kenali Diabetes Pada Anak: Ini yang Harus Dilakukan Ketika Anak Didiagnosis Diabetes
Ada tiga jenis utama diabetes melitus:
a) Tipe 1, sebelumnya dikenal sebagai insulin dependent diabetes mellitus (IDDM) atau juvenile-onset diabetes mellitus. Orang dengan diabetes tipe ini membuat sedikit atau tidak ada insulin dalam tubuhnya, dan membutuhkan suntikan insulin secara teratur untuk kelangsungan hidup dan pengelolaan diabetes. Biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Ini biasanya terjadi sebelum usia 40 tahun.
b) Tipe 2 (DM2), sebelumnya dikenal sebagai non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) atau diabetes onset dewasa. Ini adalah bentuk diabetes yang paling umum, dan sangat terkait dengan kecenderungan genetik dan obesitas. Tubuh memproduksi insulin normal atau bahkan tinggi, tetapi faktor-faktor tertentu membuat penggunaannya tidak efektif ("resistensi insulin"). Gaya hidup menetap, pola makan yang tidak sehat, dan akibat obesitas adalah penyebab umum. Biasanya dimulai pada masa dewasa, tetapi juga mulai terlihat pada remaja obesitas.
c) Diabetes melitus gestasional, atau diabetes akibat kehamilan.
Baca Juga: Kolesterol Tinggi! Lenyap dengan Komsumsi 5 Minyak Sehat Yang Dapat Anda Tambahkan Ke Dalam Makanan
Diabetes gestasional meningkatkan kadar glukosa darah selama kehamilan. Ini berkembang pada 5% dari semua kehamilan tetapi biasanya menghilang saat kehamilan berakhir. Wanita yang pernah menderita diabetes gestasional berisiko lebih tinggi (hingga 40%) untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari
Gejala tergantung pada jenis dan durasi diabetes. Beberapa tanda dan gejala terkait dengan kadar gula darah yang tinggi.
Ini termasuk: Peningkatan buang air kecil, Peningkatan rasa haus, Kelaparan
Gejala umum lainnya:
Kelelahan
Penglihatan kabur
Infeksi saluran kemih dan vagina
Infeksi kulit, terutama infeksi jamur atau bakteri yang lebih serius.
Meningkatnya rasa haus
Frekuensi Urin
Penurunan berat badan
Gatal pada alat kelamin atau episode reguler ISK
Penyembuhan luka yang lambat
Rasa lapar yang berlebihan
Mungkin ada penurunan berat badan, terutama jika jumlah insulin yang dibuat oleh tubuh berkurang. Jika kekurangan insulin ditandai, orang tersebut bisa mengantuk dan kemudian koma.
