Sejumlah Sapi di Petasia Timur Morowali Utara Mati Mendadak, Ini Ciri-ciri Penyakitnya

photo author
- Senin, 19 September 2022 | 18:51 WIB
Salah satu hewan ternak sapi milik warga di Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara, yang terjangkit penyakit. Namun sampai saat ini belum diketahui penyakit yang menyerang sapi ternak milik warga (Foto : istimewah)
Salah satu hewan ternak sapi milik warga di Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara, yang terjangkit penyakit. Namun sampai saat ini belum diketahui penyakit yang menyerang sapi ternak milik warga (Foto : istimewah)

METRO SULTENG, Morowali Utara - Sejumlah ternak sapi milik warga di Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, mati mendadak dalam beberapa hari terakhir ini.

Menurut Ketua Kelompok Ternak Sapi Witamori Desa Tompira, Ramli, penyebab sapi-sapi mati sampai saat ini masih misterius.

"Ciri-ciri penyakit ternak sapi yang mati, mulutnya berbusa, lidah terbelah-belah dan air liur terus menetes, lalu beberapa jam kemudian mati," kata Ramli, Senin (19/9/2022).

Dia mengatakan, dari 25 ekor sapi milik kelompok ternak Witamori, satu ekor mati. Sementara satu ekornya lagi terpaksa di sembelih akibat penyakit tersebut.

“Saat ini pihak terkait sudah turun lapangan untuk menyelidiki penyebabnya,” ujar Ramli.

Sementara salah satu staf Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Daerah Kabupaten Morowali Utara, Ramlah membenarkan adanya penyakit yang menyebabkan banyak sapi yang mati.

“Benar, berdasarkan hasil investigasi di lapangan terdapat ternak sapi yang terjangkit penyakit dengan ciri-ciri, mengeluarkan lendir, timbul luka-luka pada mata, hidung, mulut dan daerah kaki, nafsu makan berkurang dan terjadi penurunan berat badan,” sebutnya.

Sementara jumlah ternak sapi yang tercatat di Kecamatan Petasia Timur, kata Ramlah, sebanyak 109 ekor. “Dari jumlah tersebut, 1 ekor sapi milik Ramli di Desa Tompira mati, 8 ekor sapi milik Irhas di Desa Molino juga mati. Dan saat ini petugas kesehatan hewan masih melakukan pemantauan dan pemeriksaan kondisi sapi ternak milik warga maupun kelompok," kata Ramlah melalui sambungan WhatsApp saat dikonfirmasi awak media, Senin (19/9). ***

Baca Juga: Kuasa Hukum NL Praperadilan Polres Donggala Djalal : Ini Penzaliman, Melanggar HAM

Baca Juga: Sikapi Insiden Poboya, Ahmad Ali Minta Proses Hukum Menjadi Jalan Terakhir

Baca Juga: Jiwa Pelapor Dugaan Korupsi TTG Donggala Mardiana Terancam, Kades Marana Siap Beri Keamanan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rudy A Mairi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X