Kerjasama Unhas, RSU Morowali Operasi Katarak 30 Warga dengan Alat Canggih Metode Phaco

photo author
- Rabu, 29 Juni 2022 | 17:45 WIB
Pelaksanaan operasi katarak di RSU Morowali (Foto : Ist)
Pelaksanaan operasi katarak di RSU Morowali (Foto : Ist)

Metrosulteng.com, Morowali-Kurang lebih 30 orang warga Kabupaten Morowali, Sulteng, mengikuti operasi katarak mata menggunakan alat canggih dengan metode operasi phaco emulsifikasi, buah hasil kerjasama antara pihak Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Kabupaten Morowali dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) bagian mata Fakultas Kedokteran.

Pelaksanaan operasi katarak mata dengan menggunakan metode laser phaco emulsifikasi ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di RSUD Morowali, dan merupakan bakti sosial atau cindramata mahasiswa dokter ahli dari Unhas yang ditugaskan di RSUD Morowali, sebelum menyelesaikan tugasnya selama 3 bulan dan 6 bulan.

Baca Juga: BPJS Cabang Palu Belum Terima Regulasi Penghapusan Kelas BPJS

Adapun keunggulan menggunakan metode laser phaco emulsifikasi ini yaitu, pelaksanaannya yang relatif singkat, berkisar 10 sampai 15 menit. Sedangkan metode yang selama ini digunakan RSUD Morowali untuk mata katarak yaitu FLACS yang waktunya lebih lama yaitu berkisar 45 sampai 60 menit.

Dalam pelaksanaan operasi menggunakan alat canggih phaco emulsifikasi, pada Selasa 28 Juni 2022, dihadiri langsung oleh supervisi, yaitu dr. Sultan Hasanuddin Sp.M bersama dokter residen mata dari Unhas dr. Gerhanawati (residen mata yang saat ini sedang penugasan stase di RSUD Morowali), dr Irma Fita Sampe, dr.Arandz, dr. Meyliana, dan staf instrumen dari Unhas Adnan.

Baca Juga: Sakit, 3 Jamaah Haji Indonesia Dievakuasi dari Madinah ke Makkah

Pelaksanaannya dua hari yaitu pada hari Selasa 20 pasien dan hari Rabu 29 Juni kurang lebih sebanyak 10 pasien, yang masing-masing warga Morowali.

Humas RSUD Morowali, Sarifuddin mewakili Direktur RSUD Morowali Dr Agus Spartan mengemukakan, melihat kecanggihan alat tersebut sangat berbeda dengan metode yang selama ini digunakan dirumah sakit RSUD Morowali.

Baca Juga: Kado 104 Tahun Tontowea, Delis: Tahun Ini Pemda Anggarkan Pengaspalan Jalan Tiu ke Tontowea

"Kalau selama ini kan metode yang digunakan habis operasi masih pakai perbam, dan masih tetap melakukan kontrol ulang, kalau yang metode ini habis operasi sudah bisa langsung kita gunakan matanya untuk melihat tidak pakai perbam dan cepat tidak perlu kontrol lagi," terang Humas RSUD Morowali ini.

Ia juga menuturkan, bahwa semua pasien yang ikut operasi metode laser itu mendapat tanggungan dari BPJS kesehatan.

Baca Juga: Pemkab Morowali Utara Akan Tertibkan Bangunan Gedung Agar tidak Semrawut

Kedepannya, kata Humas RSUD ini, pihak rumah sakit akan mengupayakan alat tersebut ada fasilitasnya di RSUD Morowali guna memaksimalkan pelayanan kesehatan, menuju Morowali yang sejahtera bersama.

"Pasti kita rencanakan, cumankan untuk pelayanan seperti itu harus berbarengan pemenuhan sarana, pemenuhan alat dan tenaga karena itu menjadi pendukung semua di penganggaran,"ujarnya.***

Laporan : Iwan MS

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X