Di Banggai, Dua Orang WNA ODP COVID-19, Satu Pasien Masih Diperiksa

photo author
- Sabtu, 21 Maret 2020 | 21:46 WIB
IMG-20200321-WA0092
IMG-20200321-WA0092

METROSULTENG, Luwuk- Pemerintah kembali memperbarui data pasien penderita Covid-19 yang disebabkan virus corona. Hingga Sabtu (21/3/2020) sore tadi, data pemerintah pusat menyebutkan bahwa total ada 450 kasus pasien Covid-19 atau positif virus corona. Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3/2020). Angka ini bertambah 81 kasus dari pengumuman kemarin, yaitu 369 kasus, Jumat (20/3/2020). "Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang, sehingga total kasus ada 450 orang," ujar Achmad Yurianto. Di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Banggai sendiri, tercatat dua warga negara asing (WNA) yakni, Ny. Ch asal Prancis dan Tn. P asal Srilanka ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (OPD). “Baru dua orang itu yang ditetapkan sebagai pasien ODP,” sebut Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Nur Masita Datu Adam, Sabtu (23/3/2020) melalui via whatsapp. Kata Nur Masita yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, kedua WNA tersebut ditetapkan ODP karena mengalami demam dan ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit kurang dari 14 hari. Namun kedua WNA itu dinyatakan negatif atau tidak terinfeksi virus Covid-19. “Dari hasil pemeriksaan di rumah Sakit kedua WNA itu negatif atau tidak ada gejala yang mengarah pada penyakit covid-19 yang disebabkan oleh virus corona. WNA asal prancis sudah melewati masa inkubasi dan sudah pulang ke negaranya. Untuk WNA asal Srilangka sementara menjalankan isolasi di rumah sampai 14 hari atau sampai tanggal 25 maret,” terangnya. Lanjut katanya, untuk pencegahan masuknya virus corona, Pemda Banggai dalam hal ini Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi. Sehingganya dibentuk tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Banggai. Dan saat ini tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 telah melakukan pembentukan tim gugus tugas Covid-19 di pelabuhan laut dan bandara. Dimana, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan melakukan skrining suhu tubuh kepada penumpang di bandara dan pelabuhan laut. Sementara pihak kantor Imigrasi sudah mengeluarkan larangan terhadap kapal asing yang sandar di dermaga, apabila di dapati ada ABKnya yang demam lebih dari 38°c. Selain itu, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk sudah membentuk tim gerak cepat (TGC) untuk mengasipasi penyebaran covid-19, dengan mempersiapkan pelayanan melalui sarana atau prasana yang dibutuhkan jika sewaktu-waktu ada pasien yang terkena virus corona. Dan pihak RSUD sudah mempersiapkan ruang khusus isolasi dan tenaga medis, begitu pula ambulance. Bukan itu saja, tim gugus juga telah membuka call center penanganan Covid-19 di 26 Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banggai. “Selain memberikan sosialisasi terhadap upaya-upaya dalam hal pencegahan virus corona, Puskesmas juga akan melakukan surveilans, dengan melakukan skrining pada warga masyarakat yang baru kembali dari negara/daerah terjangkit Cocid-19,” ungkap Nur Masita. Disamping itu, Dinas Nakertrans bersama- sama Dinas Kesehatan akan melakukan kunjungan ke perusahaan-perusahaan, untuk melihat langsung kesiapan penanggulangan Covid-19 dalam hal penyediaan tempat cuci tangan dan desinfektan. Sementara Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan akan melakukan pemberian vaksinasi kepada hewan peliharaan, serta melakukan pelacakan pada hewan ternak yang mati. “Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 bekerja sama dengan FKM,PMI dan Polres Banggai juga tengah melaksanakan penyemprotan desinfektan di tempat-tempat umum dan tempat ibadah,” ujarnya. Ketika disinggung mengenai informasi yang beredar terkait adanya pasien yang diduga suspect corona dari Puskesmas Simpong yang telah dirujuk ke RSUD Luwuk pada Sabtu, (23/3/2020) tadi pagi, dengan keluhan demam. Ia mengatakan, hasilnya belum diketahui. “Saya belum bisa memberikan keterangan karena masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit. Karena penentuan kepastian status dari pasien tersebut yang menentukan pihak rumah sakit. Jika sudah ada hasilnya akan disampaikan,” aku Juru bicara Covid-19 Nur Masita Datu Adam. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abd. Rahman Djafar

Rekomendasi

Terkini

X