kesehatan

Kencing Berdiri Picu Penyakit Kencing Batu dan Gagal Ginjal, Ini Penjelasan Ahli Kesehatan Amerika

Kamis, 30 Juni 2022 | 18:23 WIB
Ilustrasi kencing berdiri

Metrosulteng.com- Buang air kecil atau kencing sambil berdiri sudah menjadi suatu kebiasaan umum bagi para pria. Namun tahukah Anda, ternyata dari sisi kesehatan, kencing sambil berdiri tidak dianjurkan?

Meski dinilai sebagai suatu hal yang tak lazim bagi pria, kencing di posisi duduk ternyata jauh lebih sehat dibanding berdiri.

Baca Juga: Para Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg di Bungku Tengah Dipanggil Pemda Morowali, Ini Penyebabnya

Associate Professor Klinis di Departemen Urologi UCLA. Dr Jesse N. Mills mengatakan bahwa ketika kencing duduk, seseorang dapat melatih otot perutnya, sehingga urine yang dikeluarkan bisa lebih maksimal dan lebih mudah untuk mengosongkan kandung kemih.

Sementara itu, mengutip The New York Post seperti dilansir CNBC Indonesia, Prof Stergios Stelios Doumouchtsis, seorang konsultan dokter kandungan dan ginekolog, mengatakan bahwa kondisi kandung kemih yang tidak benar-benar kosong bisa menjadi penyebab penyakit tertentu, termasuk kencing batu dan gagal ginjal.

Adapun gejalanya termasuk aliran urin yang lambat, sulit untuk buang air kecil, dan aliran kencing yang terputus-putus.

"Jika Anda tidak mengosongkan kandung kemih dengan benar, hal itu dapat menyebabkan stasis urin (juga dikenal sebagai retensi urin) dan mengakibatkan infeksi atau batu kandung kemih," kata dia.

Baca Juga: Sakit, 3 Jamaah Haji Indonesia Dievakuasi dari Madinah ke Makkah

"Karena infeksi dapat mengakibatkan sepsis, atau infeksi ginjal, sebaiknya periksa ke dokter spesialis jika Anda memiliki gejala sulit mengosonkan kandung kemih," paparnya.

Kencing berdiri dan risiko penyakitnya
NHS mengatakan orang yang kesulitan menuntaskan kencingnya berisiko terkena penyakit batu kandung kemih.

Para ahli menjelaskan bahwa urine diproduksi oleh ginjal Anda. Air kecing terdiri dari air yang dicampur dengan limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah Anda. Salah satu produk limbahnya adalah urea yang terdiri dari nitrogen dan karbon.

"Jika ada urin yang tersisa di kandung kemih Anda, bahan kimia dalam urea akan saling menempel dan membentuk kristal. Seiring waktu, kristal akan mengeras dan membentuk batu kandung kemih," kata panduan NHS.

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi tanda bahwa Anda belum mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, seperti saraf yang rusak dan pembesaran prostat.

Jika kandung kemih tidak dikosongkan, urin dapat menumpuk dan menyebabkan tekanan pada ginjal. Pada gilirannya hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal yang dapat berbahaya dan mengakibatkan kerusakan permanen.***

Tags

Terkini